Liburan Usai, Semangat Kerja Melandai? Ini 5 Cara Bangkit dan Produktif Kembali Menurut Psikolog IPB University

Liburan Usai, Semangat Kerja Melandai? Ini 5 Cara Bangkit dan Produktif Kembali Menurut Psikolog IPB University

Liburan Usai, Semangat Kerja Melandai Ini 5 Cara Bangkit dan Produktif Kembali Menurut Psikolog IPB University
Riset

Setelah momen penuh kehangatan dan kebersamaan selama libur Lebaran, banyak orang justru mengalami kesulitan untuk kembali ke rutinitas sehari-hari seperti bekerja, sekolah atau kuliah.

Psikolog sekaligus dosen IPB University di Fakultas Ekologi Manusia, Nur Islamiah, MPsi, PhD menjelaskan terkait hal ini. Dalam psikologi, kondisi ini dikenal sebagai post-holiday depression atau post-holiday blues, yakni munculnya berbagai tekanan emosional seperti perasaan sedih dan hampa setelah liburan berakhir.

“Jika gejala yang dirasakan semakin berat, kondisi ini dapat berkembang menjadi post-holiday depression, yaitu ditandai dengan hilangnya motivasi dan minat pada rutinitas yang biasa ditekuni, kesulitan untuk konsentrasi, kecemasan, gangguan tidur bahkan rasa putus asa,” ungkap sosok yang akrab disapa Bu Mia ini.

Menurutnya, fenomena ini menunjukkan bahwa masa transisi pascaliburan panjang tidak selalu mudah dan bisa menjadi tantangan tersendiri. Perubahan dari liburan yang santai ke rutinitas yang padat dan penuh tuntutan bisa terasa sangat berat.

“Jika kamu mengalami satu atau lebih dari gejala post-holiday blues, maka penting untuk menyadari dan melakukan langkah-langkah yang tepat,” ujarnya.

Bu Mia menerangkan cara mengatasi rasa malas dan sulit fokus setelah libur lebaran serta membangun kembali rutinitas yang produktif.

1. Mulai secara Bertahap
Mulailah dari tugas yang paling ringan, lakukan secara bertahap dan konsisten. “Setelah libur panjang, jangan langsung memaksa diri bekerja dengan target yang ambisius yang biasanya justru berakhir dengan kekecewaan,” ujarnya.

2. Bangun Rutinitas Kecil
Kunci sukses yang telah terbukti di banyak orang untuk kembali produktif dalam bekerja adalah membangun rutinitas kecil tapi konsisten. Misalnya bangun pagi hari, membuat to-do-list berdasarkan prioritas, dan gunakan teknik fokus dalam bekerja misalnya pomodoro (kerja 25 menit, istirahat 5 menit).

“Untuk hari pertama sampai kedua, set pomodoro sudah sangat bagus dan dapat ditingkatkan seiring waktu,” ucapnya.

3. Rekoneksi dengan Lingkungan
Langkah kecil yang dapat dilakukan ketika masuk kerja adalah rekoneksi dengan tempat fisik kita beraktivitas, misalnya merapikan meja, menambahkan unsur estetik kecil seperti tanaman hias atau wewangian yang bisa bisa memberikan dorongan psikologis.

“Manfaatkan momen halalbihalal dengan berbincang ringan dengan rekan kerja atau teman kuliah untuk menghidupkan kembali rasa kebersamaan dan kenyamanan di lingkungan kerja,” jelasnya.

Hanya saja, Bu Mia mengingatkan agar tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain. Hadirlah dengan tulus dengan mendengarkan, berbagi cerita secukupnya, dan memberi dukungan satu sama lain.

4. Manfaatkan Energi Positif Liburan
Liburan secara alami memberikan kesempatan untuk recharge fisik dan psikologis. Menurut Bu Mia, energi positif ini jangan disia-siakan. Alih-alih hanya menjadi kenangan manis, manfaatkan energi tersebut sebagai bahan bakar untuk memulai kembali aktivitas dengan semangat baru, pikiran yang lebih jernih, dan hati yang lebih ringan.

Caranya bisa dengan merefleksikan pengalaman. Misalnya dengan menuliskan tiga hal paling menyenangkan yang dialami selama liburan dan kemudian menghayatinya.

Aktivitas sederhana ini, sebut Bu Mia, dapat membantu memperkuat emosi positif, meningkatkan rasa syukur, dan menanamkan mindset optimis saat kembali ke rutinitas. “Refleksi seperti ini juga membantu otak menyimpan memori positif sebagai sumber motivasi jangka panjang,” tuturnya.

Langkah lainnya adalah membawa kebiasaan baik dari liburan ke rutinitas. Misalnya, saat liburan kita lebih sering makan bersama keluarga, mengobrol tanpa tergesa, atau menikmati waktu tanpa banyak distraksi digital.

“Hal-hal sederhana ini bisa menjadi sumber ketenangan dan keseimbangan emosional jika dibawa ke rutinitas harian, meski dilakukan dalam versi yang disesuaikan dengan ritme pascaliburan,” ujarnya.

5. Konsultasi dengan Profesional
Masa pascalibur bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun dengan pemahaman psikologis yang tepat dan penerapan langkah-langkah sederhana, rasa berat dan malas bisa diubah menjadi awal baru yang lebih semangat dan produktif.

Namun, Bu Mia mengingatkan, apabila rasa tidak nyaman berkepanjangan dan mulai mengganggu keseharian, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan profesional. (AS)