Bangun Kawasan Transmigrasi, Mentrans Gandeng IPB University

IPB University menerima kunjungan Menteri Transmigrasi (Mentrans), Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara. Rombongan diterima di Ruang Sidang Rektor, Kampus IPB Dramaga, Bogor (25/3).
Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan yang dilakukan Rektor IPB University sebelumnya ke Kementrans. Selain melakukan diskusi, Mentrans juga turut mengunjungi fasilitas yang dimiliki IPB University, di antaranya Smart Greenhouse di Leuwi Kopo dan Agribusiness and Technology Park (ATP) di Cikarawang, Dramaga, Bogor.
Dalam momen itu, Mentrans Iftitah mengungkapkan transmigrasi bukan hanya pembinaan penduduk tetapi pembangunan kewilayahan untuk peningkatan kesejahteraan dan pembangunan kawasan ekonomi transmigrasi yang terintegrasi.
“Fokus kami adalah menciptakan kawasan transmigrasi dengan pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan,” ujarnya.
Ia juga menyinggung salah satu program unggulan Kementrans, yakni Transmigrasi Patriot. Tim Ekspedisi Patriot ini akan bertugas melakukan penelitian dan pemetaan kawasan transmigrasi terkait potensi yang dimiliki di kawasan.
“Selain itu, kita memberikan beasiswa kepada semua generasi muda yang mau menimba ilmu di PB University melalui program beasiswa Sarjana Terapan (D4) hingga program Doktor (S3) untuk kami tempatkan di kawasan-kawasan transmigrasi,” ujarnya.
Iftitah juga menyebut program pengabdian IPB University “Dosen Pulang Kampung” sebagai program yang cukup brilian. Menurutnya, program ini berpeluang untuk dikolaborasikan dengan Transmigrasi Patriot.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengaku siap mendukung kebijakan Kementrans, khususnya untuk pembangunan kawasan transmigrasi yang berbasis pertanian.
“Fasilitas yang kami miliki bisa menjadi salah satu pertimbangan dan menjadi contoh ekosistem untuk para petani yang menjalani program transmigrasi. Dengan demikian, diharapkan program ini sukses menghasilkan produk pertanian yang unggul di kawasan transmigrasi,” paparnya.
Masih dalam rangka penjajakan kerja sama Transmigrasi Patriot, pada waktu bersamaan, Sekolah Pascasarjana (SPs) dan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University menerima audiensi dari Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (PEMT) Kementrans.
Pertemuan berfokus pada pelaksanaan program strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di kawasan transmigrasi melalui pemberian beasiswa jenjang S2 dan S3, serta pengiriman Tim Ekspedisi Patriot untuk riset dan pemberdayaan masyarakat secara langsung di lapangan.
“IPB University menyambut baik peluang kolaborasi ini dan siap berperan aktif sebagai mitra strategis dalam mencetak generasi muda unggul yang berdedikasi membangun kawasan transmigrasi yang mandiri, produktif, dan berkelanjutan,” ujar Wakil Dekan SPs bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Prof Yusli Wardiatno.
Dalam pertemuan ini juga dibahas skema kerja sama tripartit antara Kementrans, perguruan tinggi induk seperti IPB University, dan perguruan tinggi lokal, khususnya dalam pelaksanaan perkuliahan hybrid serta integrasi program dengan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.
Program Transmigrasi Patriot dirancang untuk dilaksanakan di sepuluh kawasan transmigrasi prioritas, yakni: Kawasan Transmigrasi (KT) Barelang (Batam, Kepulauan Riau), KT Salor (Merauke, Papua Selatan), KT Senggi (Keerom, Papua), KT Melolo (Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur), KT Lamunti-Dadahup (Kapuas, Kalimantan Tengah), KT Telang (Banyuasin, Sumatera Selatan), KT Tubbi Taramanu (Polewali Mandar, Sulawesi Barat), KT Mesuji (Lampung), KT Maloy Kaliorang (Kutai Timur, Kalimantan Timur), dan KT Pulau Morotai (Maluku Utara). (AS/HBL)