Aksi Kolaborasi Jaga Laut, Mahasiswa IPB University Ikuti Blue Carbon Camp di Pulau Lancang

Turut berkontribusi dalam perbaikan lingkungan laut, mahasiswa Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (Himiteka) IPB University menjalin aksi kolaborasi lewat kegiatan Blue Carbon Camp di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan The Climate Reality Project Indonesia dan Himpunan Alumni Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (Haitek), serta menggandeng masyarakat lokal.
Perwakilan kelurahan setempat, Cucun Sunarti menyambut bahagia 38 peserta yang tergabung dalam program aksi nyata ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi dan harapan agar peserta dapat belajar banyak dari pengalaman di Pulau Lancang.
Peserta kemudian melanjutkan kegiatan dengan orientasi medan, yaitu mengelilingi Pulau Lancang untuk mengenal ekosistem laut sekitar. Malam harinya, diadakan sesi pencerdasan di Gedung Karang Taruna tentang ekosistem mangrove dan kaitannya dengan blue carbon.
Peserta juga dibekali pengetahuan tentang metode pengambilan data dan dibagi menjadi kelompok untuk wawancara dengan topik seperti perikanan, pariwisata, homestay dan kuliner, perkapalan, serta lembaga dan organisasi desa.
Kegiatan berlanjut dengan malam keakraban antara peserta dan masyarakat Pulau Lancang. Momen ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan dan memahami kehidupan masyarakat setempat.
Blue Carbon Camp ditutup dengan perancangan program lanjutan oleh peserta berdasarkan hasil observasi dan wawancara selama dua hari sebelumnya. Ketua Himiteka IPB University, Muhammad Rafi Akbar merangkum hasil observasi yang dilakukan peserta selama di Pulau Lancang.
“Pulau Lancang memiliki hutan mangrove alami yang luas serta hasil tangkapan nelayan yang mencapai ratusan kilogram per hari. Hasil tersebut dikirim ke pulau lain dan pasar ikan di Tangerang,” ungkapnya.
Di balik kesan bersih yang terlihat, ia mengatakan bahwa masih terdapat area observasi mangrove yang dipenuhi sampah kiriman yang menumpuk selama bertahun-tahun. Namun, tersembunyi di baliknya, ekosistem mangrove yang indah tetap lestari, menjadi surga penelitian dan habitat bagi beragam kehidupan laut.
“Melalui Blue Carbon Camp, kami berharap peserta memperoleh wawasan baru tentang isu lingkungan laut dan blue carbon, serta mampu mengidentifikasi solusi efektif dan efisien untuk menghadapi tantangan perubahan iklim,” tutupnya.