Tidak Terdampak Efisiensi, 13 Kelompok Peneliti IPB University – Kasetsart University Berkompetisi Raih Dana Proyek Penelitian

Tidak Terdampak Efisiensi, 13 Kelompok Peneliti IPB University – Kasetsart University Berkompetisi Raih Dana Proyek Penelitian

Tidak Terdampak Efisiensi, 13 Kelompok Peneliti IPB University - Kasetsart University Berkompetisi Raih Dana Proyek Penelitian
Berita

Di tengah isu pemangkasan anggaran riset imbas efisiensi anggaran tahun 2025, sebanyak 13 kelompok peneliti IPB University dan Kasetsart University justru bersemangat berkompetisi untuk meraih proyek penelitian bersama.

Para peneliti ini ‘bersaing’ untuk untuk memperoleh dana riset kerja sama IPB University dan Kasetsart University. Dalam acara Pitching Project Co Research Project Collaboration IPB University and Kasetsart University (13/2), masing-masing kelompok mempresentasikan proposal penelitiannya di hadapan para reviewer. Dari 13 kelompok, hanya lima kelompok terbaik yang akan dipilih dan mendapat pendanaan.

Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim, Prof Ernan Rustiadi menyampaikan, ini merupakan kali pertama riset kolaborasi model matching fund antara IPB University dan perguruan tinggi luar negeri.

“Ini adalah terobosan penting riset kolaborasi secara bilateral antara IPB University dengan Kasetsart University,” ujarnya saat membuka acara yang berlangsung di . Kampus Sekolah Bisnis IPB University (13/2).

Prof Ernan mengungkap, mayoritas dari 13 proposal ini mengangkat tema-tema pertanian dalam arti luas. Ia berharap ke depannya, juga akan ada proposal riset tentang ekonomi dan sosial humaniora.

Terkait model matching fund, ia menjelaskan, masing-masing perguruan tinggi menyumbang dana untuk melakukan riset bersama, lalu publikasinya ditulis bersama. Baik IPB University maupun Kasetsart University mendapat kesempatan first author untuk riset yang dipublikasikan di jurnal bereputasi.

Sebagai informasi, saat ini IPB University dan Kasetsart University merupakan top ranking di Asia Tenggara, masing-masing berada di nomor 1 dan 2 dalam bidang riset agriculture dan forestry menurut QS World University Rankings.

Menurut dia, acara ini bukan hanya momen presentasi proposal, tapi dalam rangka mempertemukan para peneliti IPB University dan Kasetsart University.

“Selama ini, kedua perguruan tinggi ini selalu bersaing. Jadi, alangkah baiknya kita lalu bekerja sama. Melalui kerja sama riset ini, kita yakin banyak yang ingin melakukan kerja sama seperti yang IPB University dan Kasetsart University lakukan,” tambahnya.

Ketika ditanya tentang dampak efisiensi anggaran dana riset dari pemerintah, Prof Ernan menandaskan, “Sejauh ini dana penelitian kerja sama riset ini berasal dari IPB University, bukan dana pemerintah. Dengan demikian, tidak ada dampak untuk kegiatan kolaborasi riset ini,” tutupnya. (dh)