Peserta Program Sekolah Pranikah IPB University Desa Rawa Panjang Diwisuda

Peserta Program Sekolah Pranikah IPB University Desa Rawa Panjang Diwisuda

Peserta Program Sekolah Pranikah IPB University Desa Rawa Panjang Diwisuda
Berita

Selepas melewati 12 kali pertemuan intensif, 75 peserta program Sekolah Pranikah Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojong Gede mengikuti wisuda (16/2). Wisuda dilaksanakan oleh Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Bachril Bakri didampingi Sekretaris Institut IPB University, Prof Agus Purwito.

Sekolah Pranikah merupakan program kolaborasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM) IPB University dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).

Dr Yulina Eva Riany, salah satu dosen IPB University menjelaskan, Sekolah Pranikah diikuti oleh anak remaja usia 12 sampai dengan 18 tahun. Tujuannya, bukan mempersiapkan peserta untuk segera menikah, melainkan mematangkan mereka supaya mengambil keputusan yang tepat kapan akan menikah.

Ia menjabarkan, ada 12 materi yang diberikan kepada peserta, diawali dengan bagaimana pernikahan dari perspektif agama, kemudian untuk meyakinkan anak remaja supaya mereka tidak segera melakukan pernikahan di bawah usia 19 tahun.

“Kemudian juga menjelaskan bahaya jika mereka menikah di bawah usia 19 tahun. Selain itu, kami juga perkuat kapasitas mereka dengan memberikan informasi tentang pengasuhan, tentang komunikasi, interaksi saat mereka menikah nanti,” jelas Yulina.

Dr Yulina menambahkan, “Selanjutnya juga tidak lupa kami membekali remaja-remaja ini dengan penguatan manajemen keuangan keluarga, entrepreneurship skills, hingga life skills agar mereka dapat memanfaatkan digital media seperti menjadi content creator. Dengan harapan menjadi remaja yang berdaya, tidak hanya memikirkan ingin segera menikah.”

Menurut Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri, program ini sangat efektif bila dilaksanakan dengan baik secara masif di seluruh kecamatan, dan juga bisa menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia.

“Angka pernikahan usia dini Kabupaten Bogor cukup tinggi dan menjadi penyumbang tingginya angka stunting. Dengan Sekolah Pranikah bisa menjadikan angka pernikahan dini bisa menurun,” ungkap Bachril.

Bachril menegaskan, jika bisa terlaksana dalam tahun ini secara masif di seluruh wilayah Kabupaten Bogor, ia optimis angka stunting di Kabupaten Bogor bisa terus turun. Program ini juga bisa menjadi percontohan bagi daerah lainnya.

Hadir pada acara Wisuda tersebut, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM) IPB University, Dr Amiruddin Saleh, Kepala DP3AP2KB, Kepala Kantor Pengadilan Agama Cibinong, Camat dan Forkopimcam Bojonggede, Ketua MUI Bojonggede, Kepala Desa Rawa Panjang, dan para peserta Sekolah Pranikah. (*)