Rutin Konsumsi Telur Tingkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular? Begini Penjelasan Pakar IPB University

Rutin Konsumsi Telur Tingkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular? Begini Penjelasan Pakar IPB University

Rutin Konsumsi Telur Tingkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular Begini Penjelasan Pakar IPB University
Berita / Riset

Telur merupakan sumber protein hewani yang sudah menjadi pangan pokok dan banyak dikonsumsi masyarakat. Apalagi dengan datangnya bulan Ramadan, konsumsinya diprediksi akan meningkat.

Namun, sebagian masyarakat cenderung menghindari makan telur karena diyakini akan meningkatkan kolesterol jahat dan risiko penyakit kardiovaskular. Benarkah demikian? Simak penjelasan Pakar IPB University dari Fakultas Peternakan, Dr Zakiah Wulandari berikut ini.

“Mengonsumsi kuning telur dapat meningkatkan kolesterol jahat adalah fakta. Pada bagian kuning telur, kandungan kolesterol sebesar lima persen dari total lemak,” ucapnya ketika menjelaskan kepada Humas IPB.

Dalam satu butir telur rata-rata mengandung 186 mg kolesterol, sementara rekomendasi hariannya berkisar 100-300 mg per hari. Untuk yang memiliki hiperkolesterol maksimal asupan kolesterol 200 mg per hari. Kolesterol ini tidak hanya didapat dalam telur, bisa didapatkan dari pangan hewani yang lain.

Bagi penderita diabetes, penyakit kardiovaskular, dan tekanan darah tinggi, Dr Zakiah merekomendasikan konsumsi maksimal dua butir telur per minggu. Konsumsi dapat dinaikkan tanpa mengonsumsi kuning telur. Bagian putih telur merupakan sumber protein, sehingga akan sangat bermanfaat bagi tubuh.

“Untuk orang yang sehat, rekomendasi konsumsi telur dengan kuning telurnya adalah satu butir per hari. Rekomendasi ini tidak akan meningkatkan penyakit kardiovaskular,” tambahnya.

Lebih detail ia menyampaikan, dalam satu butir terdapat putih dan kuning telur. Kalori putih telur dalam 100 gram adalah 45 kkal, dengan kadar air (88%), protein (11%), serta lemak (0,03%) dan karbohidrat (0,04%).

Sementara itu, dalam 100 gram kuning telur mengandung 353 kkal, dengan kadar air (49%), protein (18%), lemak (29%), dan karbohidrat (0,2%)

Adapun dalam 100 gram telur utuh (putih dan kuning telur dicampur) mengandung 150 kkal, dengan kadar air (75%), protein (12%), lemak (10%), dan kadar karbohidrat (2%).

Dr. Zakiah Wulandari, S.TP, M.Si
Dr. Zakiah Wulandari, S.TP, M.Si, adalah seorang akademisi dan peneliti di bidang teknologi pangan dan hasil ternak yang menjabat sebagai Lektor Kepala di Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan IPB University.

Lahir di Solo pada 7 Februari 1975, Dr. Zakiah meraih gelar Sarjana, Magister, dan Doktor di IPB dengan fokus penelitian pada karakteristik bioaktif hasil ternak, inovasi produk unggas, serta pengolahan pangan berbasis protein hewani.

Aktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah, Dr. Zakiah telah menghasilkan berbagai kajian inovatif, termasuk eksplorasi lisozim sebagai protein pemanis dan pengembangan pangan fungsional berbasis hasil ternak. Selain itu, ia berkontribusi dalam pengabdian masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan industri pangan berbasis peternakan.

Dalam karya inovasinya, Dr Zakiah juga memperoleh hak paten atas inovasi “Formula Yoghurt Probiotik Rosella untuk Fungsi Kesehatan dan Proses Pembuatannya”.