Menguak Misteri Kucing Kimera

Menguak Misteri Kucing Kimera

Artikel

Sejak kucing didomestikasi oleh manusia di wilayah Timur Tengah sekitar 10.000-12.000 tahun lalu  yang waktunya bersamaan  ketika manusia beralih dari kebiasaan berburu menjadi petani, kucing selalu menarik perhatian manusia baik sebagai bagian dari ritual, mistis maupun sebagai sahabat manusia.

Menurut Prof. Ronny Rachman Noor pakar genetika ekologi IPB university, di era evolusi moderen campur tangan manusia menghasilkan ras baru kucing yang sangat bervariasi sesuai dengan kesukaan manusia yang kita kenal sebagai kucing ras. Keragaman bentuk dan ukuran tubuh, telinga,  bulu, keragaman warna dan pola warna tubuh dan mata, membuat kucing merupakan salah satu hewan peliharaan favorit sekaligus sebagai teman yang menyenangkan.

“Namun diantara berbagai keunikan kucing salah stau jenis kucing yang penuh dengan misteri adalah kucing kimera. Secara penampakan fisik utamanya pola warna, kucing kimera ini memiliki penampakan  seperti gabungan dua kucing yang berbeda sehingga ada kucing kimera yang sebelah badannya  memilik karakteristik warna yang sangat berbeda dengan warna sebelah badan lainnya dengan garis yang tegas seperti membelah bagian tubuh kiri dan kanan” jelas Prof. Ronny.

“Keberadaaan hewan kimera  ini memang sudah menjadi mitos di jaman Yuniani kuno yang menggambarkan hewan hibrida antara ular, singa dan kambing yang menjadi penjaga spiritual. Dalam kehidupan moderen dengan semakin berkembangnya ilmu genetika,  fenomena hewan kimera ini dapat dijelaskan secara ilmih” lanjut Prof Ronny.

Bagaimana terjadinya Kucing Kimera?

Menurut Prof Ronny, dalam keadaan normal sel telur dan sel sperma kucing masing mesing memiliki setengah dari jumlah kromoson kucing yang dalam ilmu genetik disebut haploid (n).  Pembuahan sel telur oleh sel sperma akan mempertemukan dua perangkat  kromosom dari kucing jantan dan betina ini yang akan menghasilkan embrio dan selanjutnya mengalami deferensiasi, memiliki dua perangkat kromosom (diploid, 2n) dan  menghasilkan kucing yang memiliki 19 pasang kromosom yang terdiri dari 18 autosom dan satu kromosom sex.  Jika kucing domestik memiliki kromosom XX maka akan berjenis kelamin betina, sedangkan kucing yang memiliki 18 pasang autosom dan kromosom sex XY akan menjadi kucing jantan.

“Namun secara alamiah  walaupun sangat  jarang terjadi, setelah  pembuahan yang  seharusnya secara normal sel sel embrio akan mengalami perbanyakan dan diikuti dengan diferensiasi  sel menjadi organ dan selanjutnya menjadi invididu, terjadi penggambungan dua embrio dan berkembang menjadi individu yang unik yang disebut dengan kucing Kimera” ujar Prof. Ronny

“Kejadian kucing Kimera ini mirip dengan kembar tidak indentik, namun tidak menjadi dua individu yang berbeda,  namun menjadi satu individu dengan karakteristik yang berbeda dalam satu individu” jelas Prof Ronny

Menurut Prof. Ronny, kucing Kimera secara penampakan memiliki wajah seperti terbelah ini jenis kelamin yang dihasilkan tergantung dari embrio yang bergabung sehingga secara teoritis  kucing Kimera ini ada yang berjenis kelamin jantan dengan dua perangkat kromosom sex nya (XY + XY) atau kucing betina yang fertile (XX+XX) dan kucing dengan jenis kelamin intersex yang steril (XX+XY).

“Keunikan penggabungan 2 embrio  yang berbeda pada kucing Kimera ini sangat berbeda dengan kucing ataupun mamalia lainnya (termasuk manusia) yang mengalami sindrom Klinefelter. Pada kucing ditemukan juga sindrom Klinefelter yang memiliki   kromosom seks XXY yang biasanya mengalami kelainan genetik akibat memiliki kelebihan kromosom X yang berpengaruh pada  orientasi sex dan reproduksinya” jelas prof. Ronny.

Keunikan kucing Kimera

Karena kucing Kimera merupakan penggabungan dua embrio di fase awal embrio maka pemampakan kucing Kimera ini sangat unik sekaligus penuh misteri dengan karanteristik warna dan pola warnanya seperti memiliki garis pembelah bagian kiri dan kanan yang berbeda yang sering kali memiliki warna secara keseluruhan  yang sangat menarik sekaligus dramatis. Oleh sebab itu tidak heran kucing kimera menjadi kucing yang paling unik dan menarik perhatian.

Menurut prof Ronny, kejadian kucing Kimera ini memang sangat unik karena terkadang tidak saja memiliki dua bagian tubuh yang berbeda namun juga sistem organ tubuh yang berbeda juga dan juga memiliki dua golongan  darah yang berbeda.  Secara genetik kucing Kimera memiliki dua pasang kromosom (4 n) yang seharusnya jika dalam keadaan normal menghasilkan dua individu kucing yang berbada. Kucing Kimera tidak hanya memiliki dua bagian tubuh yang berbeda warna, namun juga warna matanya juga berbeda yang menambah keunikan kucing Kimera ini.

Mungkin diantara kita ada bertanya apakah kucing Kimera ini dapat hidup secara normal? Penggabungan dua embrio ini ternyata tidak membuat kucing Kimera menjadi abnormal, artinya  karakteristiknya tidak berbeda dengan kucing normal lainnya.

“Kucing Kimera ini bisanya berprilaku sangat manis dan halus, namun terkadang kucing Kimera ini memiliki sifat mandari dan kepercayaan diri yang tinggi serta terkadang keras kepala” ujar Prof Ronny yang juga merupakan Cat National Breeding Committee.

Menurut Prof. Ronny, jumlah kucing Kimera ini sangat terbatas di dunia karena memang kejadian penggabungan embrio secara alami jarang sekali terjadi. Di alam kejadian kimera ini tergolong sangat jarang yaitu hanya sekitar 1 % saja, sehingga dari sisi kesehatan misalnya belum banyak data yang terkumpul untuk menyimpulkan kucing Kimera ini mengalami kelainan kesehatan.  Namun data empris pada  manusia menunjukkan bahwa kejadian kimera pada manusia ada hubungannya dengan gangguan sistem kekebalan tubuh dan ketidaksuburan.

“Dalam ilmu genetik kejadian Kimera ini juga ditemukan pada manusia, monyet, anjing dan tikus yang menjadi ketertarikan sendiri bagi para peneliti dengan cara membuat kimera buatan dengan cara menggabungkan dua embrio yang berbeda dengan menggunakan mikro pipet dan menyatukannya serta menanamkannya ke rahim dan berkembang  menjadi individu Kimera yang unik” ujar Prof. Ronny mengakhiri penjelasannya.