Perkuat Ekosistem Kemitraan, IPB University Gelar Workshop dan Monitoring Intensif
IPB University baru-baru ini menggelar acara yang bertajuk “Workshop dan Monitoring Kerja Sama IPB University”. Acara ini bertujuan untuk membahas dan meningkatkan sistem manajemen kerja sama di IPB University .
Acara yang menghadirkan pembicara dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI) ini juga dihadiri oleh Fakultas/Sekolah dan unit IPB yang bertujuan untuk berbagi praktik dan strategi untuk membangun kemitraan yang lebih kuat.
Pendekatan Terpadu
Dr Alfian Helmi, Direktur Kerjasama IPB University, membuka kegiatan ini dengan menekankan pentingnya pendekatan terpadu dalam manajemen kerja sama.
Hal itu bertujuan untuk membangun sistem yang lebih terintegrasi yang menyederhanakan proses, meningkatkan manajemen data, dan meningkatkan dampak keseluruhan dari kemitraan.
“Kami ingin menciptakan sistem di mana semua aktivitas kemitraan, dari inisiasi hingga penyelesaian, dapat direkam dan dilacak dengan mulus,” kata dia.
“Ini akan memungkinkan kami untuk mengukur kinerja dengan lebih baik, mengidentifikasi area untuk perbaikan, dan membuat keputusan berbasis data,” ujar Dr Alfian Helmi.
Belajar dari Teman Sebaya
Dr Alfian Helmi juga menyampaikan pentingnya belajar dari pengalaman universitas-universitas terkemuka lainnya. “Kami akan belajar praktik terbaik dari UI dan UGM. Dari UI, kami akan belajar tentang strategi kerja sama UI, dan dari UGM, kami akan belajar tentang integrasi sistem kerja sama,” katanya.
Salah satu poin penting dari acara ini adalah ide pembentukan forum kolaborasi lintas universitas, seperti yang diusulkan oleh UI. Platform ini akan memfasilitasi berbagi pengetahuan dan kolaborasi di antara berbagai institusi pendidikan tinggi, dengan tujuan akhir berkontribusi pada pembangunan nasional.
Komitmen IPB terhadap Kolaborasi
Workshop ini menjadi kesempatan bagi fakultas/sekolah dan unit di IPB University untuk memberikan masukan dalam memperbaiki proses dan prosedur untuk tahun mendatang. IPB University berencana mengintegrasikan sistem kemitraan dan keuangannya untuk meningkatkan efisiensi tugas administratif.
Dalam workshop ini terungkap bahwa UGM telah mengembangkan platform bernama “Lentera” yang mengintegrasikan manajemen kemitraan dengan sistem keuangan, sumber daya manusia, dan aset. Platform ini telah berperan penting dalam membantu efisiensi dan memfasilitasi kemitraan.
Sementara, UI telah mengadopsi pendekatan berbasis risiko untuk mengklasifikasikan kolaborasi menjadi kategori risiko rendah, menengah, dan tinggi. Klasifikasi ini membantu untuk mengurangi dampak birokrasi yang cenderung lambat dalam penanganannya dan memastikan bahwa kolaborasi berisiko tinggi menerima tingkat pengawasan yang sesuai.
“IPB University berencana untuk mendirikan Grant Administration Service Center (GASC) untuk meningkatkan layanan dan mempercepat layanan kerja sama,” ucap Dr Alfian Helmi.