Pakar Genetika Ekologi IPB University Ungkap Perbedaan Nilai Gizi pada Setiap Potongan Daging Ayam
Prof Ronny Rachman Noor, Pakar Genetika Ekologi IPB University, mengungkap adanya perbedaan nutrisi pada setiap potongan daging ayam.
Menurutnya, kandungan nilai gizi produk unggas sangat bergantung pada faktor genetika seperti jenis unggas. Selain itu, faktor lingkungan seperti manajemen pemeliharaan dan pakan juga turut mempengaruhi.
Perbandingan Nilai Gizi
“Tidak banyak yang tahu, bahwa daging ayam sebagai sumber protein yang relatif terjangkau kini sudah menjadi andalan sumber protein nasional. Namun, kandungan nutrisinya berbeda-beda untuk setiap bagian tubuhnya seperti dada, paha, dan sayap,” ungkap Prof Ronny.
Ia menerangkan bahwa setiap 100 gram (gr) daging ayam umumnya terkandung 24-32 gr protein, tergantung pada bagian tubuhnya.
“Sebagai gambaran, untuk setiap 100 gr dada ayam tanpa kulit, kandungan proteinnya mencapai 32 gr. Kandungan ini lebih besar dibandingkan dengan bagian lainnya. Selain itu, dada ayam juga mengandung kalori yang rendah, yaitu sebesar 166 kalori (kal),” ujarnya.
Dengan kandungan gizi seperti ini, tidak heran jika dada ayam menjadi pilihan bagi penganut gaya hidup sehat, meskipun harganya lebih mahal dibandingkan dengan bagian daging ayam lainnya.
Sementara itu, bagian ayam yang juga banyak diminati adalah paha atas. “Setiap 100 gr paha atas tanpa kulit mengandung 25 gr protein dengan kalori yang lebih tinggi, yaitu 176 kal,” jelasnya.
Jika kita perhatikan, warna daging paha atas lebih gelap dibandingkan dengan warna daging dada ayam. Menurut Prof Ronny, hal ini disebabkan karena bagian paha atas lebih aktif bergerak dibandingkan dengan bagian tubuh lain. Bagian ini juga mengandung myoglobin yang merupakan molekul penyuplai oksigen untuk otot yang aktif.
Lebih lanjut, Prof Ronny menerangkan bahwa untuk setiap 100 gr paha bawah tanpa kulit terdapat kandungan protein sebesar 24 gr dan kalori sebesar 149 kal.
Ia mengungkap, “Jika kita amati, banyak orang yang mengonsumsi paha bawah dengan kulit. Padahal, kalau ada kulitnya maka kalorinya akan lebih tinggi, yaitu 156 kal per 100 gr paha bawah,” terangnya.
Sementara itu, bagian daging ayam lainnya yang memiliki banyak peminat adalah sayap. Setiap 100 gr sayap ayam mengandung protein sebesar 24 gr dengan kalori yang lebih tinggi, yaitu 254 kal.
“Kalori yang lebih tinggi ini disebabkan karena lemak yang berasal dari kulit lebih banyak ada di bagian sayap, ini membuat rasanya menjadi lebih gurih,” imbuhnya.
Kandungan Kolesterol Daging Ayam
Kandungan kolesterol tentunya menjadi bahan pertimbangan dalam memilih potongan daging ayam. Prof Ronny menjelaskan, kandungan kolesterol pada 100 gr dada ayam sebesar 85 miligram (mg) atau mencakup 28 persen dari kebutuhan kolesterol harian.
Sementara, paha ayam bagian bawah mengandung 67 mg kolesterol. Lalu, daging paha atas tanpa kulit mengandung kolesterol yang lebih tinggi, yaitu 98 mg.
“Bagi penggemar sayap ayam, perlu diperhatikan karena 100 gr sayap ayam mengandung kolesterol paling tinggi, yaitu 111 mg. Hal ini menjadi lebih buruk lagi jika sayap ayam ini digoreng,” ungkapnya.
Lebih lanjut, fakta menunjukkan bahwa kandungan kolesterol dada ayam lebih rendah dibandingkan dengan kandungan kolesterol telur ayam.
Namun, Prof Ronny melanjutkan, kenaikan level kolesterol darah dari telur yang kita konsumsi tidak setinggi jika kita mengonsumsi lemak jenuh dari sumber protein hewani lainnya.
Dari berbagai hasil penelitian, Prof Ronny mengungkap bahwa kandungan kolesterol daging ayam lebih rendah dibandingkan dengan daging merah seperti daging sapi, kambing, dan domba. Di samping itu, daging merah mengandung asam lemak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging ayam.
“Pada dasarnya, mengonsumsi daging merah, makanan yang digoreng, dan makanan yang dipanggang akan meningkatkan level low-density lipoprotein (LDL) cholesterol. Makanan yang digoreng mengandung kolesterol yang lebih tinggi. Selain itu, makanan yang sudah diproses termasuk daging ayam biasanya mengandung kolesterol dan asam lemak jenuh yang lebih tinggi,” jelasnya.
Jadi, Pilih Bagian Mana?
Daging ayam merupakan sumber protein yang sangat baik dengan harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan sumber protein lain seperti daging sapi. Selain kandungan protein, kandungan kalori dan kolesterol daging ayam juga perlu dipertimbangkan.
Prof Ronny mengimbau, jika ingin mengurangi berat badan, maka sumber protein yang paling baik adalah dada ayam karena memiliki kandungan protein tertinggi, energi rendah, serta kolesterol yang juga rendah.
“Namun, bagi orang yang ingin meningkatkan massa otot atau menambah bobot badan, pilihan yang tepat adalah paha atas, paha bawah atau sayap. Bijaklah dalam memilih dan salam sehat,” ujarnya mengakhiri penjelasannya. (*/Nr)