IPB University Beri Apresiasi 107 Pegawai Purnabakti Tahun 2024
IPB University menggelar pelepasan dan apresiasi untuk pegawai purnabakti tahun 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di IPB International Convention Center (IICC), Bogor (23/12).
Pada sambutan pembuka, Prof Arif Satria, Rektor IPB University menyampaikan, “Atas nama IPB University, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada para purnabakti yang telah mendedikasikan diri sehingga IPB University bisa sampai pada tahap seperti ini.”
Menurutnya, kemajuan yang dicapai oleh IPB University adalah hasil dari akumulasi kontribusi yang telah terbangun sejak lama, termasuk sumbangsih para pegawai yang hari ini memasuki masa purnabakti.
“Kalau air menetes di batu, batu itu lama-lama berlubang. Sebenarnya yang membuat lubang itu bukanlah tetesan terakhir. Namun, itu adalah akumulasi tetesan air sejak awal, bahwa kesuksesan suatu institusi adalah akumulasi semua kontribusi,” ucapnya.
Dr Heti Mulyati, Direktur Sumber Daya Manusia IPB University melaporkan, tahun 2024 IPB University melepas sebanyak 107 pegawai purnabakti, terdiri dari 29 orang dosen dan 78 tenaga kependidikan (tendik) berstatus pegawai negeri sipil (PNS).
“Pegawai yang memasuki masa pensiun tersebut karena tiga hal. Pertama karena sudah memasuki batas masa pensiun sebanyak 84 orang, karena meninggal dunia sebanyak 8 orang dan pensiun dini sebanyak 2 orang,” urainya.
Kepada para purnabakti, Dr Heti juga menyampaikan rasa terima kasih atas kerja keras, totalitas, dan dedikasi sepenuh hati untuk IPB University. Ia menyebut, warisan atau legacy yang ditorehkan sangat berharga bagi IPB University ke depannya untuk bisa terus berprestasi.
“Meskipun kita berpisah semoga silaturahmi dan semangat kebersamaan tidak terputus,” imbuhnya.
Prof Emil Salim yang turut hadir memberikan keynote speech bercerita tentangn perspektifnya terkait masa pensiun.
“Saya kira masa pensiun itu adalah masa akhir kerja, pulang ke rumah dan bersantai. Namun kenyataan yang saya hadapi adalah setelah saya pensiun justru waktu semakin banyak dan tersedia untuk diri kita,” tuturnya.
“Apa yang mau Engkau kerjakan dengan waktu yang ada, kini ada di tanganmu. Di sini kunci dari masa pensiun itu untuk apa,” tegasnya. (*AS/Rz)