Departemen MSP IPB University Raih Penghargaan Outstanding Conserving Sustainable Nature dari Elshinta Radio
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) IPB University yang diwakili oleh Ketua Departemen MSP, Prof Hefni Effendi, memperoleh penghargaan berupa Outstanding Conserving Sustainable Nature.
Penghargaan diraih melalui program “Semakin Hijau” yang diinisiasi oleh Elshinta Radio berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang dan Ketapang Urban Aquaculture.
Selain itu, kelompok mahasiswa Departemen MSP IPB University yang sedang melakukan aktivitas Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan penelitian tugas akhir juga memperoleh penghargaan.
Penghargaan diberikan sebagai wujud apresiasi atas kontribusi dan dedikasi yang luar biasa dari segenap civitas Departemen MSP IPB University dalam menjaga serta melestarikan alam maupun lingkungan hidup secara berkelanjutan.
Acara digelar di Ketapang Urban Aquaculture, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Camat, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.
Hadir pula sejumlah mahasiswa, pegiat lingkungan, serta kelompok masyarakat pesisir. Sejumlah pelaku usaha seperti PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Indonesia Power, dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) juga berpartisipasi pada event ini.
Pada kegiatan MBKM, para mahasiswa mempelajari berbagai aspek seperti pengelolaan hutan mangrove, pengamatan keanekaragaman tumbuhan mangrove, biota akuatik yang hidup berasosiasi dengan tumbuhan mangrove, kualitas habitat mangrove, dan social-ecological system (SES) sejumlah biota akuatik.
Kegiatan MBKM berjalan dengan sukses atas dukungan yang baik dari Pemkab Tangerang dan bimbingan Kepala Bidang Pengelola Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) DLHK Kabupaten Tangerang, Hari Mahardika.
“Sebelumnya, kami telah menjalin kerja sama dengan Ketapang Urban Aquaculture dalam bentuk perjanjian kerja sama (PKS). Kerja sama yang sedang berjalan saat ini adalah upaya penangkaran belangkas atau mimi mintuno, hewan purba yang masih bertahan hidup hingga saat ini,” ungkap Ketua Departemen MSP IPB University, Prof Hefni Effendi.
Belangkas dikenal juga dengan nama kepiting tapal kuda atau horseshoe crab (Tachypleus gigas). Di China, darah Belangkas dijadikan sebagai bahan obat-obatan tradasional.
Keberadaan hewan laut ini terancam punah akibat perburuan yang intensif. Habitat Ketapang Urban Aquaculture yang bagus membuat belangkas mulai berdatangan untuk berkembang biak.
Kerja sama dengan IPB University ini pun menjadi perwujudan aktif nyata dan implementasi yang dilakukan oleh Pemkab Tangerang sebagai anggota Forum International Partnerships in Environmental Management for The Seas of East Asia Network of Local Governments (PEMSEA PNLG).
Menariknya, Pemkab Tangerang juga melakukan penataan perkampungan nelayan yang berbatasan dengan Ketapang Urban Aquaculture, sehingga perkampungan menjadi tampak rapi seperti kompleks perumahan.
Lebih lanjut, dalam rangka semakin memperkenalkan Ketapang Urban Aquaculture, Guru Besar Departemen MSP IPB University, Prof Yusli Wardiatno, memaparkan kegiatan Ketapang Urban Aquaculture pada workshop kerja sama dengan College of Environment and Ecology (CEE), Xiamen University beberapa waktu silam.
Momen ini melahirkan sebuah kerja sama antara Departemen MSP IPB University dengan CEE Xiamen University dalam bentuk riset mangrove dan aquatic sciences. (HEF/Nr)