Wisuda Sekolah Pranikah di Desa Sinarsari dan Sukawening, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor
IPB University sukses menggelar acara wisuda bagi peserta program Sekolah Pranikah 2024. Sebanyak 36 peserta dinyatakan lulus setelah mengikuti rangkaian program intensif kurikulum Sekolah Pranikah di Desa Sinarsari dan Sukawening, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
Sekolah Pranikah merupakan program kolaborasi antara Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Masyarakat (P2SDM) yang bertujuan untuk membekali para remaja dengan pengetahuan dasar tentang pernikahan dan keterampilan yang dapat mendukung mereka di masa depan.
Dalam sambutannya, Ketua Program Sekolah Pranikah, Dr Yulina Eva Riany menyampaikan bahwa Sekolah Pranikah ini dikembangkan sebagai aksi nyata atas keprihatinan terhadap tingginya angka perkawinan anak di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bogor.
Dr Eva melaporkan bahwa dari sebanyak 70 orang peserta sekolah pranikah di desa Sinarsari dan Sukawening, hanya sebanyak 36 orang peserta yang berhak diwisuda atas keikutsertaannya secara intensif pada program sekolah pranikah yang diselenggarakan sejak 7 September 2024.
“Program ini juga sejalan dengan upaya pencegahan perkawinan anak di wilayah Kabupaten Bogor, yang masih memiliki angka perkawinan anak dan stunting yang signifikan,” ujar Dr Eva yang juga Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia P2SDM IPB University.
Berdasarkan data, perkawinan anak di Indonesia adalah yang tertinggi kedelapan di dunia pada tahun 2022, dan Jawa Barat menduduki posisi ketiga secara nasional, dengan Kabupaten Bogor mencatatkan angka stunting sebesar 27,6 persen pada tahun 2023.
Menyadari pentingnya isu ini, Dr Amiruddin Saleh sebagai Kepala P2SDM menyampaikan, sebagai bagian dari program pengembangan SDM, Sekolah Pranikah diharapkan dapat menjawab tantangan dalam menciptakan SDM yang unggul bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Hal senada juga disampaikan oleh Asisten Direktur Kewirausahaan Sosial, DPMA IPB University, Dr Iqbal Irfani, bahwa melalui Sekolah Pranikah ini, IPB University hadir di lingkar kampus untuk bersama menyediakan solusi permasalahan sosial.
“IPB University berkomitmen untuk memperkuat program pencegahan perkawinan anak sebagai bentuk kontribusi untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada indikator kesetaraan gender dan kesehatan yang baik,” tegasnya.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Pada kesempatan yang sama, turut hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bogor, Ir Sussy Rahayu Agustini, MT yang mewakili Bupati. Ia menyampaikan pesan agar program serupa dapat dilanjutkan di wilayah Kabupaten Bogor, khususnya wilayah dengan angka perkawinan anak yang tinggi seperti Kecamatan Pamijahan.
“Program ini diharapkan dapat menjadi media kolaborasi yang efektif sebagai bentuk komitmen dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui program pengabdian yang bermanfaat,” tandasnya.
Selama program Sekolah Pranikah, para peserta mempelajari berbagai materi yang relevan, termasuk motivasi pernikahan, manajemen keuangan, serta keterampilan digital dan kewirausahaan. Evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta dalam aspek-aspek ini yang mengindikasikan kesadaran mereka yang semakin tinggi akan pentingnya persiapan sebelum memasuki dunia pernikahan.
Acara wisuda ini ditutup dengan pemberian apresiasi kepada perangkat desa atas kontribusinya pada program ini dan bagi tiga peserta Sekolah Pranikah terbaik. Harapannya para peserta Sekolah Pranikah yang masih berusia remaja ini mampu mengambil keputusan bijak dalam hidup mereka, serta menjadi inspirasi bagi remaja lainnya dalam mempersiapkan masa depan yang lebih cerah. (*/Rz)