Seminar Internasional ISOSS IPB University di Ambon Tekankan Pentingnya Keberlanjutan Laut
Kota Ambon menjadi tuan rumah “The 2nd International Seminar on Ocean Science and Sustainability (ISOSS)” yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University (4-5/11). Acara ini sukses menarik perhatian 150 peserta secara luring dan 100 peserta daring, mempertemukan para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan dalam membahas isu kelautan.
Bekerja sama dengan Universitas Pattimura (Unpatti) sebagai co-host dan disponsori oleh GEF-6 Coastal Fisheries Initiative (CFI) Indonesia, seminar ini dibuka oleh Gubernur Maluku yang diwakili oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku.
Dalam kesempatan ini, Dekan FPIK IPB University, Prof Fredinan Yulianda menyampaikan laporan sebagai perwakilan panitia, menyoroti kolaborasi lintas institusi sebagai kunci suksesnya acara.
Dr Heike Lingertat selaku Lead Specialist GEF Agency WWF juga menyampaikan sambutannya. Dr Heike sangat mengapresiasi IPB University dan Unpatti yang telah bekerja sama menyelenggarakan seminar internasional kelautan sebagai bagian dari kegiatan GEF-6 yang berpusat di wilayah Indonesia timur.
Sambutan dari Rektor IPB University, Prof Arif Satria dan Rektor Unpatti, Prof Fredy Leiwakabessy juga mengawali jalannya acara yang bertemakan “Navigating the Blue Frontier: Measured Fishing and Ocean Science in Harmony.”
“Tema ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan seimbang antara pemanfaatan sumber daya perikanan yang bijaksana dan ilmu pengetahuan kelautan,” ujar Dr Alan F Koropitan, Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, yang hadir sebagai keynote speaker mewakili Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Seminar ini juga dihadiri oleh perwakilan berbagai instansi seperti Pemerintah Kota Ambon, Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku, Bappeda Provinsi Maluku, Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ambon, Politeknik Kelautan Perikanan Maluku, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kehadiran sejumlah instansi tersebut menunjukkan komitmen bersama dalam mengupayakan pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan. Selain penyelenggaraan seminar, acara ini juga menjadi wadah diseminasi hasil kegiatan ekspedisi kelautan dan perikanan mahasiswa FPIK IPB University yang dilakukan di Pulau Buru, Maluku pada bulan September-Oktober 2024.
Dr Steven Solikin selaku ketua pelaksana dari seminar ini mengharapkan adanya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat strategi pengembangan dan pengelolaan kelautan dan perikanan berkelanjutan. “Seminar ini juga kami harapkan dapat menjadi katalisator bagi terwujudnya kebijakan dan inovasi yang mendukung keberlanjutan perikanan dan kelautan di Indonesia,” tutup Dr Steven. (*/Rz)