Prodi TPL Sekolah Vokasi IPB University Beri Pelatihan Augmented Reality di SMKN 1 Sukalarang

Prodi TPL Sekolah Vokasi IPB University Beri Pelatihan Augmented Reality di SMKN 1 Sukalarang

Prodi TPL Sekolah Vokasi IPB University Beri Pelatihan Augmented Reality di SMKN 1 Sukalarang
Berita

Mahasiswa dan dosen Sekolah Vokasi IPB University dari Program Studi (Prodi) Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TPL) mengadakan kegiatan transfer ilmu dan pelatihan kepada siswa jurusan Desain Komunikasi Visual SMKN 1 Sukalarang, Sukabumi. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap masyarakat.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih para siswa dalam menggunakan teknologi terkini, yaitu Augmented Reality (AR) serta aplikasi desain pendukung dan pengembangan perangkat lunak seperti Figma, Blender, dan Unity.

Pelatihan yang diselenggarakan di SMKN 1 Sukalarang ini merupakan bagian dari program Pendampingan SMK Pusat Keunggulan tahun 2024. Dosen TPL IPB University, Nur Aziezah, SSi, MSi yang membersemai kegiatan beserta tiga mahasiswa memaparkan konsep dasar serta aplikasi praktis dari AR dan perangkat lunak yang digunakan dalam industri kreatif dan pengembangan teknologi.

“Ini bagian dari bagaimana Sekolah Vokasi IPB University terus berkontribusi untuk memberikan manfaat kepada masyarakat dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti pengenalan tentang AR ini,” ujar Nur Aziezah.

Rangkaian acara dimulai dengan penjelasan terkait Figma. Pandu Wicaksono sebagai pembicara menjelaskan, Figma merupakan aplikasi berbasis cloud storage yang menawarkan fitur-fitur menarik seperti prototype dan collaboration. Fitur ini memungkinkan penggunanya melakukan kolaborasi tim ketika online secara real time.

“Fitur Figma cukup sederhana, cocok bagi pemula yang ingin belajar dasar-dasar AR,” ujar Pandu.

Selanjutnya, para peserta diarahkan ke sesi praktik. Mereka secara langsung mencoba mengoperasikan aplikasi ini. Para peserta dibimbing mulai dari awal tahapan registrasi email ke akun, hingga ke tahapan peserta berhasil memahami dasar tata letak, warna, dan tipografi pada aplikasi ini.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan oleh Muhammad Fawwaz Naufal yang membahas mengenai Blender, aplikasi open-source untuk desain 3D. Siswa diperkenalkan dengan manfaat Blender dalam menciptakan animasi dan pemodelan 3D.

“Setelah memahami prinsip dasar yang ada pada desain antarmuka (UI) Figma, hal tersebut bisa dijadikan sebagai pondasi dan kerangka untuk memperluas kemampuan dengan meningkatkan pemahaman dengan mempelajari visualisasi 3D di Blender seperti kubus, bola, karakter,” ujar Fawwaz.

Sesi terakhir diisi oleh Akhdan Ravi Andaman dengan pengenalan Unity, sebuah platform pengembangan aplikasi dan game yang memadukan elemen desain dari Figma dan Blender. Unity memungkinkan pengguna mengintegrasikan elemen visual 3D dari Blender serta antarmuka dari Figma ke dalam proyek interaktif.

“Unity adalah aplikasi yang lebih kompleks karena melibatkan scripting Application Programming Interface (API) atau juga dapat dikatakan sebagai aplikasi berbasis coding. Elemen-elemen dari Figma dan Blender tersebut diekspor ke Unity untuk dijadikan sebagai aset dalam pengembangan proyek desain, game, dan aplikasi,” jelas Akhdan.

Aplikasi yang kaya akan aset ini juga menawarkan fitur kolaborasi tim. Ini memberikan kemudahan dan pengalaman desain yang menarik dengan platform kuat untuk pengalaman AR. Para siswa juga diberikan kesempatan untuk melihat secara langsung bagaimana aplikasi ini dapat digunakan dalam menciptakan dunia virtual yang imersif.

Dengan pengetahuan yang didapat, diharapkan siswa dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia industri kreatif dan teknologi dan teknologi terkini dalam karier di masa depan. (VGP/ASW/Rz)