Ditmawa IPB University Bersama BUMN Gelar Booktalk “Elephant Learns Flamenco”
Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) IPB University bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar kegiatan Booktalk Roadshow Elephant Learns Flamenco: BUMN Lincah Menari Mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan tema “Togetherness and Competitiveness”. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), Kampus IPB Dramaga (5/11).
Rektor IPB University, Prof Arif Satria, dalam sambutannya memaparkan empat pilar leadership, yaitu bisa memimpin untuk diri sendiri (lead self), memimpin orang lain (lead other), memimpin perubahan (lead change), dan memimpin masa depan (lead future).
“Yang berat hari adalah bukan memimpin diri sendiri, bukan memimpin orang lain, tetapi memimpin perubahan, bagaimana kita bisa membawa organisasi agar bisa beradaptasi dengan perubahan, bisa survive. Yang penting lagi, jika ingin menjadi leader masa depan, maka fokusnya adalah lead future,” ucapnya.
Wakil Rektor IPB University bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof Deni Noviana pada acara itu menambahkan, kolaborasi antara akademisi, pemerintah dan sektor swasta adalah kunci dalam menciptakan perubahan yang nyata.
“IPB University percaya kedaulatan pangan tidak bisa dicapai sendirian. Tentu dalam hal ini sinergi IPB University dengan BUMN sektor pertanian menjadi salah satu bukti nyata, di mana kemitraan strategis dapat memberikan manfaat yang sangat signifikan bagi pembangunan pertanian di negeri kita,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Deni turut berpesan kepada mahasiswa untuk menjadi pribadi yang turut andil dalam perubahan. “Jadilah pemimpin yang memiliki nilai keberanian, ketangguhan, dan fokus pada tujuan besar bagi masyarakat luas. Jadilah pribadi yang tidak hanya mengejar prestasi, tapi juga memiliki visi untuk membawa perubahan yang positif,” tuturnya.
Kegiatan ini menghadirkan Dr Mohammad Abdul Ghani (Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara/PTPN III Persero), Gusrizal (Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Persero),Yuswohady (Penulis buku Elephant Learns Flamenco), dan Dr Sofyan Sjaf (Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB University)
Dr Abdul Ghani memaparkan bagaimana strategi yang ditawarkan oleh PTPN III dalam mendukung swasembada gula dan swasembada pangan. Strategi tersebut dilakukan melalui pendekatan penguatan ekosistem dan pemberdayaan petani.
“Salah satu fokus bisnis PTPN adalah mendorong produksi gula dari 5 ton menjadi 8 ton per hektare untuk mencapai target swasembada gula 2028,” ucapnya.
Penulis buku Elephant Learns Flamenco, Yuswohady, yang akrab disapa ‘Mas Iwon’ menjelaskan, buku ini mengambil perspektif unik dalam melihat BUMN yang berukuran “raksasa” namun diharapkan bisa bergerak dengan lincah dan bertenaga di panggung global, layaknya gajah yang sedang belajar menari flamenco. Menteri BUMN Erick Thohir sendiri menggambarkan BUMN sebagai “gajah” karena terdiri dari 41 perusahaan yang mengelola aset senilai Rp8.978,1 triliun dan mempekerjakan lebih dari satu juta orang.
“Untuk mewujudkan visi masa depan ini, Bapak Menteri BUMN kita menggambarkannya seperti gajah yang sedang belajar menari flamenco. Itu sebabnya buku ini saya beri judul Elephant Learns Flamenco,” ujar Mas Iwon. (AS/Rz)