Mahasiswa IPB University Paparkan Capaian Program Iklim Desa Cibunian

Mahasiswa IPB University Paparkan Capaian Program Iklim Desa Cibunian

Mahasiswa IPB University Paparkan Capaian Program Iklim Desa Cibunian
Student Insight

Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi (Himagreto) IPB University kembali menunjukkan dedikasi mereka dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Kampung Iklim di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Setelah beberapa bulan aktif menjalankan berbagai kegiatan bersama masyarakat Desa Cibunian, program ini resmi ditutup dengan acara refleksi pada Sabtu (28/10) yang bertempat di Kampung Cipatat 2 RW 6 dan RW 5. Acara ini bertujuan sebagai momentum bagi seluruh pihak untuk menyampaikan capaian, dampak, serta pembelajaran yang diperoleh selama masa pengabdian. Hadir dalam acara tersebut 30 orang peserta, termasuk aparat desa, dan tokoh masyarakat.

Ketua pelaksana PPK Ormawa Himagreto, Alvin Wildan Sahli, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung berjalannya program. “Kegiatan ini bukan hanya mengajarkan kami bagaimana mendampingi masyarakat, tetapi juga membangun desa yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim.”

“Kami berharap segala hasil yang telah dicapai dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi Desa Cibunian, khususnya dalam mewujudkan Kampung Iklim,” ujar Alvin. Ia menambahkan, selama pelaksanaan program, mahasiswa Himagreto banyak belajar dari kearifan lokal Masyarakat di Desa Cibunian.

Pada kegiatan ini, tim PPK Ormawa Himagreto memberikan pemaparan capaian program serta dampaknya terhadap masyarakat. Selama periode pengabdian, mahasiswa mengadakan serangkaian kegiatan di antaranya Sebunian (Sistem Iklim Cibunian), Sewangi (Sentra Akar Wangi), Sebaya (Sekolah Berdaya Cibunian), dan Setara (Sekolah Pertanian Rakyat).

Menurut Alvin, masyarakat di Desa Cibunian sangat antusias mengikuti berbagai kegiatan yang mereka adakan. Misalnya pelatihan mitigasi longsor yang dinilai sangat relevan, mengingat kondisi topografi desa yang rentan terhadap bencana longsor. Selain itu, program Kampung Iklim juga berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kualitas tanah dan air melalui pertanian terintegrasi.

“Kami juga memberikan panduan mengenai teknik penanaman yang ramah lingkungan serta penggunaan pupuk organik, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan tanpa merusak ekosistem setempat,” papar Alvin.

Salah satu momen penting dalam acara penutupan ini adalah refleksi yang disampaikan oleh beberapa perwakilan masyarakat. Ratih, salah satu masyarakat dari Kampung Cipatat 2 RW 6, menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa IPB University yang telah melaksanakan pengabdian.

“Kami sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa di sini. Banyak sekali ilmu yang kami dapat, khususnya terkait pertanian ramah lingkungan dan cara penanggulangan bencana hidrometeorologi yang sebelumnya tidak kami ketahui. Harapannya, kegiatan ini bisa terus berlanjut,” ujar Ratih.

Bagi Alvin, dampak program ini terasa nyata bagi masyarakat Desa Cibunian. Selain memberikan pengetahuan tentang mitigasi bencana dan pertanian berkelanjutan, program ini juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat. Aparat Desa Cibunian yang hadir dalam acara ini menyampaikan komitmennya untuk mendukung kegiatan serupa di masa mendatang.

“Kami berharap sinergi yang terjalin selama program Kampung Iklim di Desa Cibunian dapat berlanjut dan mendukung pemberdayaan masyarakat serta pelestarian lingkungan. Program ini menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa sekaligus membangun ketangguhan desa terhadap perubahan iklim,” ungkapnya.

Ia dan tim mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersamaan dan lingkungan, serta berharap Kampung Iklim bisa menjadi contoh adaptasi perubahan iklim bagi desa-desa lain. (*/Rz)