Fhosya Apriando: Inspirasi Perjalanan Alumni Sekolah Vokasi IPB University yang Berkomitmen Membantu Sesama

Fhosya Apriando: Inspirasi Perjalanan Alumni Sekolah Vokasi IPB University yang Berkomitmen Membantu Sesama

Fhosya Apriando Inspirasi Perjalanan Alumni Sekolah Vokasi IPB University yang Berkomitmen Membantu Ses
Alumni

Menjadi seorang alumni bukan sekadar meninggalkan institusi pendidikan dan berfokus pada karier pribadi. Lebih dari itu, alumni adalah mereka yang memiliki tanggung jawab moral untuk membantu sesama, terutama adik-adik tingkat di kampus.

Inilah yang dijadikan prinsip oleh Fhosya Apriando, Ketua Himpunan Alumni (HA) Sekolah Vokasi IPB University. Saat ini, Fhosya terus aktif berkontribusi dalam membantu mahasiswa IPB University, terutama Sekolah Vokasi, mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.

Perjalanan Pendidikan dan Karier
Fhosya, yang menempuh pendidikan diploma (D3) Ilmu Komunikasi di Sekolah Vokasi IPB University angkatan 46, telah menjalani perjalanan panjang sebelum akhirnya sukses berkarier di dunia bisnis dan menjadi pemimpin di Himpunan Alumni.

Karier awalnya dimulai sebagai asisten peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yang kini dikenal sebagai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dari sana, Fhosya memperluas wawasan dan kompetensinya dengan studi ekstensi di bidang Public Relations, dan saat ini sedang menyelesaikan pendidikan S2 di bidang Manajemen.

Tidak hanya terhenti pada dunia akademis, Fhosya juga memulai karier bisnisnya. Pada tahun 2015, bersama beberapa rekannya, ia mendirikan PT Krakatau Shipyard, sebuah galangan kapal yang berbasis di Desa Pulo-Ampel, Banten. Perusahaannya juga menjalin kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan kementerian, menjalankan aktivitas internasional seperti publication assessment dan kunjungan bisnis. Selain itu, Fhosya juga memimpin PT Rumah Ide Nusantara, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan spare part alat berat.

Alasan Kuat Melanjutkan Studi
Sebagai seorang pebisnis yang kini telah membangun perusahaannya sendiri selama sembilan tahun, Fhosya menyadari pentingnya pendidikan yang berkelanjutan. Keputusan untuk melanjutkan studi hingga jenjang magister bukan hanya untuk memperdalam ilmu, tetapi juga untuk mendapatkan privilege yang lebih besar dalam dunia bisnis dan sosial. “Saya membutuhkan ilmu baru dan privilege baru,” ungkap Fhosya tentang keputusannya tersebut.

Memimpin HA Sekolah Vokasi IPB University
Aktivitasnya tidak hanya terbatas pada dunia bisnis. Fhosya juga memiliki keterlibatan aktif dalam organisasi kampus selama masa kuliahnya, terutama di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Hubungan baik yang ia jalin dengan pengurus IPB University, seperti Dekan Sekolah Vokasi dan Rektor Prof Arif Satria, memperkuat rasa tanggung jawabnya sebagai alumni. Akhirnya, pada tahun 2023, ia terpilih sebagai Ketua HA Sekolah Vokasi IPB University.

Fhosya merasa bahwa alumni memiliki peran penting dalam mendukung almamater mereka. “Kampus membutuhkan alumni dan alumni membutuhkan kampus,” ungkapnya.

Menurutnya, alumni bukan hanya berkontribusi secara finansial, tetapi juga secara profesional, dengan membagikan pengalaman dan jejaring yang mereka miliki. Untuk itu, HA Sekolah Vokasi IPB University di bawah kepemimpinannya aktif berkolaborasi dengan berbagai program kampus, salah satunya adalah Career Development Center (CDC) di IPB Dramaga dan Alumni Career Center (ACC) di Sekolah Vokasi IPB.

Membantu Lulusan Baru
Salah satu program unggulan HA Sekolah Vokasi IPB University adalah penyelenggaraan Job Fair pertama di Sekolah Vokasi yang berlangsung di Gymnasium Sekolah Vokasi. Acara tersebut bertujuan membantu mahasiswa yang baru lulus agar lebih siap menghadapi dunia kerja. Melalui ACC, lulusan baru difasilitasi dalam hal pengembangan diri, sehingga mereka memiliki kompetensi yang memadai dan memahami dunia kerja secara mendalam.

Fhosya menjelaskan bahwa ACC sudah mulai mengadakan career development program yang berlangsung dua kali sebulan, baik secara daring melalui Zoom maupun luring melalui program magang. “Kami ingin memastikan lulusan baru memiliki pemahaman yang kuat tentang karier yang akan mereka tempuh, dan alumni yang sudah berpengalaman bisa membagikan ilmunya kepada mereka,” katanya.

Tantangan Memimpin Himpunan Alumni
Sebagai Ketua HA Sekolah Vokasi, Fhosya menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal waktu. Usia HA IPB University yang kini sudah mencapai 30 tahun membuat para anggota alumni memiliki prioritas yang berbeda karena mereka sudah mapan dalam karier masing-masing. “Tantangannya adalah bagaimana kami bisa terus berkontribusi, walaupun waktu kami terbatas,” ujarnya.

Namun, Fhosya yakin bahwa kolaborasi antara alumni dan institusi sangat penting. Dengan metode komunikasi yang kreatif, seperti memanfaatkan media sosial, HA Sekolah Vokasi terus menjaga hubungan antar anggotanya. “Meskipun ada alumni yang letaknya jauh, seperti di Sumatera, mereka masih bisa berkontribusi dengan cara-cara kreatif,” tambahnya.

Membangun Branding Lulusan Vokasi
Salah satu fokus utama Fhosya adalah memperkuat branding lulusan vokasi. Meskipun lulusan sarjana terapan dari IPB University belum sepopuler lulusan sarjana, terutama di perusahaan lokal, Fhosya yakin bahwa potensi mereka bisa lebih dieksplorasi. “Perusahaan multinasional sudah mulai menyadari kebutuhan sarjana terapan, sedangkan perusahaan lokal masih perlu menyesuaikan diri,” jelasnya.

Untuk itu, alumni vokasi perlu lebih aktif dalam mem-branding diri mereka, baik secara personal maupun kolektif. Menurut Fhosya, semakin banyak alumni vokasi yang sukses di bidangnya, semakin besar nama Sekolah Vokasi IPB University di mata dunia kerja.

Pesan untuk Generasi Muda
Bagi Fhosya, generasi muda yang baru lulus harus mampu lebih dari sekadar menyelesaikan pendidikan. Ia menekankan pentingnya keterlibatan dalam organisasi atau kegiatan kampus lainnya. “Dengan berorganisasi, kita akan membentuk bounding emotion dan komunikasi yang baik, yang sangat penting saat bekerja,” pungkasnya.

Fhosya percaya bahwa keaktifan dalam organisasi akan membantu mahasiswa mendapatkan keistimewaan dalam dunia kerja, baik dari segi jejaring maupun pengalaman. (NZW/Rz)