Ekspedisi Himiteka IX IPB University: Mengungkap Spesies Langka Penyu di Pulau Buru

Ekspedisi Himiteka IX IPB University: Mengungkap Spesies Langka Penyu di Pulau Buru

Ekspedisi Himiteka IX IPB University Mengungkap Spesies Langka Penyu di Pulau Buru
Student Insight

Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (Himiteka) IPB University yang tergabung dalam tim Ekspedisi IX melaksanakan eksplorasi ilmiah di Pulau Buru, Maluku pada 21 September-18 Oktober 2024. Dengan tema ‘Penilaian Cepat Sebaran Penyu Belimbing dan Analisis Peluang Konservasi Berbasis Masyarakat Desa dalam Mendukung Penangkapan Ikan Terukur (PIT) di Pulau Buru’, Ekspedisi IX berfokus pada pengambilan data penyu dan habitat penelurannya.

“Ekspedisi ini merupakan bentuk kontribusi Himiteka terhadap konservasi penyu serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang eksplorasi ilmiah pesisir dan pulau-pulau kecil,” kata Ahmad Faisal, Wakil Ketua Pelaksana Ekspedisi Himiteka IX mengungkapkan latar belakang terlaksananya ekspedisi kesembilan kalinya ini.

Pulau Buru sendiri dipilih lantaran merupakan salah satu lokasi peneluran penyu belimbing yang belum dicanangkan sebagai kawasan konservasi. “Ekspedisi Himiteka IX turut berkontribusi dalam pencanangan wilayah konservasi Pulau Buru dengan mengambil data dan memetakan wilayah khususnya penyu yang merupakan endangered, threatened, and protected (ETP) species,” tambah Faisal.

Cakupan wilayah pengambilan data tim Ekspedisi IX meliputi Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan. Selama 27 hari tersebut, tim Ekspedisi IX melakukan pengambilan data sosial dan ekonomi, geomorfologi pantai, suhu pasir, tinggi gelombang, dan vegetasi pantai. Selain itu, Ekspedisi IX juga melaksanakan sosialisasi di tiga sekolah dasar, coastal clean up, serta pemasangan papan informasi dan alat Mobile Tide and Water Level Instrument (Motiwali).

Berdasarkan pengambilan data yang dilakukan, terdapat empat penyu yang hidup di Pulau Buru: penyu belimbing, penyu hijau, penyu sisik, dan penyu lekang. Namun, beberapa masyarakat khususnya di Kabupaten Buru Selatan masih mengonsumsi telur, daging, maupun menggunakan cangkang penyu sebagai gelang. Adapun masyarakat Kabupaten Buru telah mendapatkan sosialisasi oleh World Wildlife Fund (WWF) terkait pelarangan konsumsi penyu.

Pembina Ekspedisi Himiteka IX, Muhammad Iqbal, SPi, MSi mengungkapkan Ekspedisi IX merupakan kesempatan baru bagi mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB University. “Sebuah kesempatan baru untuk mahasiswa Himiteka dalam kegiatan besar bersama Global Environment Facility (GEF)-6 Semoga dengan adanya kegiatan ini membuka kesempatan baru bagi mahasiswa Himiteka selanjutnya untuk mengeskplorasi laut Indonesia,” tuturnya.

Ekspedisi Himiteka sendiri pertama kali dilaksanakan pada 2014 di Teluk Banten. Ekspedisi ini kemudian berlanjut setiap tahunnya dan telah mengeksplorasi perairan Teluk Kiluan (Lampung), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Pulau Tunda (Banten), dan Taman Nasional Bali Barat (Bali). Kini, di tahun 2024, Ekspedisi Himiteka dilaksanakan di Pulau Buru sebagai hibah Coastal Fisheries Initiative (CFI) Indonesia, WWF, GEF Agency, dan Kementerian Kelautan Perikanan.