Departemen Silvikultur IPB University dan Pemkab Trenggalek Kolaborasi Usung Program AgroForStain

Departemen Silvikultur IPB University dan Pemkab Trenggalek Kolaborasi Usung Program AgroForStain

Departemen Silvikultur IPB University dan Pemkab Trenggalek Kolaborasi Usung Program AgroForStain
Berita

Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jawa Timur mengembangkan program Agroforestry for Sustainability (AgroForStain). Program tersebut merupakan inisiatif strategis untuk mengembangkan ekosistem yang berkelanjutan di wilayah Trenggalek.

Program ini didukung oleh pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui skema program Dana Padanan Kedaireka tahun 2024.

Salah satu perwakilan tim dari IPB University, Prof Nurheni Wijayanto, menjelaskan, program AgroForStain berfokus pada pengembangan sistem agroforestri berkelanjutan pada lahan kritis di Kabupaten Trenggalek. Program tersebut dilakukan melalui implementasi teknologi drone seeding berbasis AgroFor-SocioTech dan carbon footprint untuk percepatan pemulihan ekosistem hutan dan lahan kritis.

Dosen IPB University itu mengatakan, AgroForStain adalah rangkaian upaya yang dilakukan untuk mendukung komitmen Kabupaten Trenggalek dalam mengatasi perubahan iklim. Tidak hanya itu, program tersebut juga berupaya mendukung tercapainya sustainable city and communities melalui implementasi penguatan basis data keanekaragaman vegetasi.

“Melalui program ini, kami juga melakukan pengukuran carbon footprint, pendugaan carbon sequestration, dan implementasi drone seeding berbasis AgroFor-SocioTech berkelanjutan,” kata Prof Nurheni.

Ia menjelaskan, program ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga bulan November tahun 2024. Adapun tim dosen IPB University terdiri dari Prof Nurheni Wijayanto, Prof Iskandar Z Siregar, Prof Ulfah J Siregar, Prof Prijanto Pamoengkas, Dr Irdika Mansur, dan Dr Adisti PP Hartoyo.

Prof Nurheni melanjutkan, setidaknya ada lima kegiatan unggulan dalam program ini. Kegiatan unggulan tersebut meliputi 1) pemetaan tutupan hutan dan lahan, 2) inventarisasi vegetasi, carbon footprint, dan carbon sequestration, 3) kajian persepsi dan preferensi masyarakat, 4) pelatihan masyarakat rendah karbon, serta 5) aplikasi teknologi drone seedling, miko-seedcookies dan seedbomb dalam pemulihan ekosistem. Program ini juga melibatkan sebanyak lima mahasiswa untuk implementasi magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengapresiasi kolaborasi ini dan menekankan pentingnya menjaga harmoni antara pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Ia menegaskan bahwa pihaknya sedang menuju cita-cita menjadikan Trenggalek sebagai ‘Net Zero Carbon City’ pada tahun 2045, dengan kehutanan sebagai pilar utama.

“Kami memiliki kebijakan yang pro lingkungan, seperti Adiwiyata Desa, dan Rehabilitasi Lahan Kritis yang diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat, memperbaiki ekosistem dan mencegah perambahan hutan di masa mendatang,” kata Mochamad Nur Arifin.

Ia berharap, melalui sinergi ini, program AgroForStain diharapkan mampu membawa dampak positif, baik bagi lingkungan, pemerintah daerah, maupun kesejahteraan masyarakat Kabupaten Trenggalek. (*/ra)