TNC IPB University Gelar Webinar Ulas Strategi UMKM Pangan Hadapi Wajib Sertifikasi Halal

TNC IPB University Gelar Webinar Ulas Strategi UMKM Pangan Hadapi Wajib Sertifikasi Halal

TNC IPB University Gelar Webinar Ulas Strategi UMKM Pangan Hadapi Wajib Sertifikasi Halal
Berita

Tani dan Nelayan Center (TNC) IPB University berhasil menyelenggarakan Webinar Series #TNCTalksE05 bertema ‘Menuju Pasar Halal: Strategi UMKM Pangan dalam Menghadapi Wajib Sertifikasi Halal 2024’. Webinar ini diadakan melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung di kanal YouTube, Facebook, dan Instagram TNC IPB.

Keberlanjutan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat penting untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kualitas produk sesuai standar pemerintah, salah satunya adalah sertifikasi halal.

Kepala TNC IPB University, Prof Hermanu Triwidodo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara ini. Pihaknya berharap bahwa webinar ini dapat mendorong penerapan sertifikasi halal yang bermanfaat bagi pelaku UMKM.

“TNC IPB University ingin mendorong agar penerapan kewajiban sertifikasi dapat membawa kemuliaan, terutama bagi para pelaku UMKM,” harapnya.

Selain itu, Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim, Prof Ernan Rustiadi turut membuka acara ini. Ia menekankan pentingnya informasi dan pengetahuan tentang pengajuan sertifikasi halal untuk UMKM.

“Melalui acara ini, kami berharap masyarakat akan mendapatkan pemahaman lebih dalam mengenai sertifikasi halal,” ujar Prof Ernan.

Webinar ini dipandu oleh dosen Sekolah Vokasi IPB University sekaligus Asisten Bidang Sertifikasi dan Kompetensi, Lembaga Kepemimpinan dan Pendidikan Eksekutif (LKPE) IPB University, Ima Kusumanti, SPi, MSc. Selain itu, kegiatan ini turut dihadiri oleh dua narasumber, yaitu Dr Mulyorini Rahayuningsih, dosen IPB University dari Departemen Teknologi Industri Pertanian, serta Septiva Herlin Artati, SP, CEO Bumbu Racik Sari Rempah.

Dr Mulyorini Rahayuningsih menjelaskan tentang regulasi dan memberikan tips dalam mengajukan sertifikasi halal. Ia memastikan bahwa pemerintah telah mengembangkan program untuk memudahkan UMKM dalam proses sertifikasi.

“Jangan khawatir menghadapi 17 Oktober 2024, terutama UMKM pangan dan minuman, serta jasa penyembelihan hewan yang harus bersertifikasi halal,” ungkapnya.

Septiva Herlin Artati, SP membagikan pengalamannya sebagai pelaku UMKM dalam proses permohonan sertifikasi halal. Sebagai seorang wanita aktif dalam berbagai komunitas UMKM pangan di Bogor, ia juga mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya dan bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut.

“Selain sertifikasi halal, UMKM akan menghadapi lebih banyak tantangan di masa depan. Satu-satunya cara adalah menghadapi semua tantangan tersebut bersama-sama,” katanya.

Webinar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada pelaku UMKM tentang pentingnya sertifikasi halal serta strategi dan langkah-langkah yang diperlukan dalam menghadapi kewajiban sertifikasi halal yang akan berlaku mulai Oktober 2024. Acara ini diikuti dengan antusias oleh 408 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. (TNC/Rz)