Tim PPKO Himasiter Fasilitasi Pengelolaan Sampah dalam Mendukung Budi Daya Maggot di Desa Sinarsari

Tim PPKO Himasiter Fasilitasi Pengelolaan Sampah dalam Mendukung Budi Daya Maggot di Desa Sinarsari

Tim PPKO Himasiter Fasilitasi Pengelolaan Sampah dalam Mendukung Budi Daya Maggot di Desa Sinarsari
Student Insight

Tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak (Himasiter) IPB University kembali melakukan langkah konkret dalam mengatasi permasalahan lingkungan di Desa Sinarsari, Kecamatan Dramaga, Bogor, Jawa Barat.

Melalui program budi daya maggot yang sudah berjalan, mahasiswa memberikan fasilitas berupa tempat sampah organik yang didistribusikan kepada warga desa. Inisiatif ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memilah sampah organik yang nantinya akan diolah menjadi pakan bagi larva maggot, sekaligus mengurangi limbah organik yang sering kali menumpuk di desa tersebut.

Ketua Tim PPKO Himasiter, Mutiara Rizkia Nurkamil, mengungkapkan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk membangun kesadaran lingkungan di Desa Sinarsari.

“Kami memahami bahwa perubahan besar dimulai dari hal kecil. Dengan memberikan tempat sampah organik kepada warga, kami berharap mereka lebih sadar akan pentingnya memilah sampah dan mendukung upaya budi daya maggot yang sudah mulai berjalan di desa ini,” jelas Muti.

Muti menjelaskan, pendistribusian tempat sampah organik ini dilakukan secara bertahap, dimulai dari rumah-rumah yang berada di sekitar lokasi budi daya maggot. Setiap rumah tangga akan mendapatkan dua tempat sampah, yaitu untuk sampah organik dan anorganik, dengan harapan agar warga semakin terbiasa dalam memisahkan sampah sejak dari rumah.

“Sampah organik yang terkumpul, seperti sisa sayur, buah, dan limbah dapur, kemudian akan dikirim ke pusat pengolahan maggot yang dikelola oleh tim dan warga yang terlibat dalam program ini,” ungkapnya.

Salah satu warga Desa Sinarsari, Indah, menyambut baik inisiatif ini. “Saya dulu sering bingung dengan cara memisahkan sampah, tapi setelah mendapatkan tempat sampah khusus ini, saya jadi lebih mudah memilahnya. Ternyata sampah organik bisa digunakan lagi untuk hal yang bermanfaat, seperti budi daya maggot ini,” ungkap indah.

Selain itu, Tim PPKO Himasiter juga secara rutin melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai cara pengelolaan sampah yang benar. Mereka bekerja sama dengan pemerintah desa untuk menyelenggarakan pelatihan dan penyuluhan tentang pentingnya pengelolaan sampah organik serta dampaknya terhadap lingkungan dan ekonomi lokal.

“Edukasi ini diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program budi daya maggot, yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi,” tutur Muti.

Melalui program ini, Muti dan Tim PPKO Himasiter bertekad menjadikan Desa Sinarsari sebagai percontohan dalam pengelolaan sampah organik berbasis komunitas.“Dengan memanfaatkan sampah organik sebagai bahan untuk budi daya maggot, mereka berhasil menunjukkan bahwa sampah bukan hanya limbah, tetapi juga peluang untuk menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan,” tegasnya.