Tanggap Stunting: Tim KKNT Inovasi IPB University dan Para Ibu Balita di Kendal Gelar Demo Masak Nugget Ikan

Tanggap Stunting: Tim KKNT Inovasi IPB University dan Para Ibu Balita di Kendal Gelar Demo Masak Nugget Ikan

Tanggap Stunting Tim KKNT Inovasi IPB University dan Para Ibu Balita di Kendal Gelar Demo Masak Nugget Ikan
Student Insight

Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University berhasil melaksanakan program kerja bertajuk Tanggap Stunting Anak Sehat (Tangkas) #2 melalui demo masak makanan pendamping ASI (MPASI) dan penyuluhan terkait gizi seimbang di Posyandu Blok Manis, Desa Kendal, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Tangkas adalah salah satu program kerja yang dicanangkan tim KKNT Inovasi IPB University yang berisikan penyuluhan dan demo masak kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan anak balita dalam mencegah permasalahan stunting di Desa Kendal.

Desa Kendal menjadi salah satu wilayah yang angka stunting-nya masih tinggi. Berdasarkan data tahun 2023, desa ini memiliki balita yang terindikasi stunting berjumlah 19 anak sehingga diperlukan intervensi nyata untuk menanggulangi permasalahan tersebut.

Nagisha selaku penanggung jawab Tangkas menyatakan, tim KKNT Inovasi IPB University melihat pentingnya edukasi dan pelatihan bagi para ibu dalam memberikan MPASI yang bergizi. Oleh karena itu, ia dan tim memilih nugget ikan sebagai menu utama dalam demo masak kali ini.

“Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang bagus untuk MPASI. Sebab, ikan kaya nutrisi esensial, seperti protein, zat besi, dan omega 3 yang penting untuk tumbuh kembang bayi dan balita. Selain itu, nugget dibuat dengan tambahan tahu sebagai protein nabati dan wortel yang kaya akan vitamin dan serat,” tuturnya.

Acara demo masak di Blok Manis Desa Kendal bekerja sama dengan kader posyandu dan bidan di wilayah setempat dan dihadiri oleh 40 ibu dengan anak balita yang sedang melakukan posyandu.

“MPASI merupakan salah satu hal yang penting untuk diberikan pada anak saat berusia 6 bulan. MPASI diperlukan dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak sehingga anak memiliki pertumbuhan, perkembangan, serta status gizi yang baik,” ujar Nagisha.

Bidan Ny Elly Nurlaeli, AmdKeb menambahkan, “ASI eksklusif juga sangat penting diberikan saat bayi berusia 0-6 bulan. Ada yang disebut cairan kolostrum, yaitu cairan kuning yang sangat baik kandungannya bagi bayi, dikeluarkan saat hari pertama hingga hari kelima setelah persalinan.”

“Penting juga untuk ibu-ibu memperhatikan cara ibu-ibu saat menyusui bayi, jangan sampai banyak ASI yang terbuang karena kesalahan cara menyusui,” imbuhnya.

Di sela acara demo masak, tim KKNT Inovasi juga mengadakan sesi tanya jawab terkait MPASI. Ibu-ibu dengan antusias bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan mahasiswa IPB University.

Setelah acara demo masak selesai, 100 buah nugget ikan yang berhasil dibuat, dibagikan kepada ibu dan balita yang hadir.

Dengan adanya kegiatan ini, Nagisha dan tim KKNT Inovasi berharap angka stunting di Desa Kendal dapat berkurang secara signifikan. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif bagi Desa Kendal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadakan program serupa. Upaya kolaboratif seperti ini sangat penting untuk mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting. (*/Rz)