Startup Lokasoka, Kemenkop UKM, dan IPB University Perluas Ekosistem Bisnis di Amerika Serikat

Startup Lokasoka, Kemenkop UKM, dan IPB University Perluas Ekosistem Bisnis di Amerika Serikat

Startup Lokasoka, Kemenkop UKM, dan IPB University Perluas Ekosistem Bisnis di Amerika Serikat
Berita

Lokasoka, sebagai delegasi startup Indonesia, bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) memperluas ekosistem bisnis di Amerika Serikat (AS) melalui rangkaian program strategis Business Matching and Trade Forum.

Kegiatan yang bertempat di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC, memberikan kesempatan bagi pebisnis AS untuk berinteraksi dan menjalin koneksi dengan Lokasoka.

Acara dimulai dengan Knowledge Forum yang diselenggarakan World Bank dan dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. Dalam pembukaan acara, Teten menyampaikan bahwa banyak inovasi telah dilakukan oleh pebisnis lokal Indonesia. Ia juga memberikan arahan bagi segenap kolaborator yang hadir untuk tidak ragu dalam mengeksplorasi berbagai kebutuhan produk dari mulai pertanian, arts and craft serta sustainable products.

Rangkaian acara ini ditutup dengan meriah melalui WOW Indonesia Festival yang memungkinkan para peserta dari luar Washington DC untuk bertransaksi langsung dan membangun jaringan.

Sebagai platform ekosistem startup, Lokasoka telah lama menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat. Salah satu momen penting adalah ketika Lokasoka menerima Gender-Lens Funding dari Australia melalui US Agency for International Development (USAID) dan Athena Global US selama pandemi, yang memperkuat hubungan diplomatik bilateral antara Indonesia dan AS.

Selain fokus pada perluasan ekosistem bisnis di Amerika, Lokasoka juga memperkenalkan beberapa produk ramah lingkungan hasil inovasi IPB University, seperti ecoprint, produk perawatan organik, dan kerajinan dari serat sawit non-woven. Produk-produk ini menarik minat yang signifikan dari beberapa mitra di Amerika.

“Mengakses pasar global memerlukan beberapa penyesuaian, mulai dari kategori produk hingga branding, karena segmen pasar yang berbeda dibandingkan dengan pasar lokal. Lokasoka menjadi mitra strategis dalam membantu produk-produk Indonesia memasuki kancah internasional dan membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak,” ungkap Laras Widyaputri, CEO Lokasoka.

“Tentunya dengan portofolio bisnis yang telah Lokasoka bangun di mana kami telah secara konsisten membantu ribuan UKM lokal terhubung dengan market di 14 negara, dibeli langsung oleh buyer B2B dan B2G,” imbuhnya.

Prof Erika Budiarti Laconi, Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University menambahkan, Lokasoka merupakan salah satu startup inwall yang memiliki peran penting dalam menjembatani dan mempersiapkan standar produk inovasi IPB University.

“Buyer dan investor mungkin tidak sepenuhnya memahami potensi yang ada jika langsung melihat karya kami. Dengan adanya platform seperti Lokasoka, serta ekosistem yang sudah dibangun secara solid dan komprehensif melalui Science and Techno Park IPB University, kami berhasil menarik berbagai pihak untuk bekerja sama mendukung inovasi-inovasi IPB University,” lanjut Prof Erika.

Lokasoka mengeksplorasi beberapa potensi kemitraan, termasuk ekspansi bisnis dengan asosiasi Asian American dan jaringan diaspora AS, validasi pasar untuk fesyen etnik berkelanjutan, makanan sehat, dan kerajinan ramah lingkungan. Selain itu, mereka juga menjajaki peluang kerja sama dalam rantai pasok dan jaringan pendanaan dengan mitra Indo-AS serta eksplorasi brand dan kemitraan pasar dengan agensi di AS, Asia, dan Eropa.

Irwansyah Pandjaitan, Asisten Deputi Ekosistem Bisnis Kemenkop UKM mengatakan, “E-Hub Go Global bukan hanya sekadar jargon, tetapi wujud nyata komitmen pemerintah dalam mendukung startup seperti Lokasoka. Dengan satu koneksi, kami dapat memberikan dampak sosial yang signifikan bagi ratusan hingga ribuan mitra UKM Lokasoka.”

“Inilah komitmen kami Kemenkop UKM untuk memperluas ekosistem bisnis dan menunjukkan bahwa UKM Indonesia memiliki potensi besar. Tidak ada yang lebih memuaskan bagi kami di pemerintahan selain melihat binaan kami tumbuh dan memberikan dampak positif di masa depan sesuai spesialisasinya masing-masing,” ujarnya.

Selain Lokasoka, turut hadir delegasi Indonesia dari Klasik Beans yang berfokus pada pemberdayaan petani lokal; Timurasa, fashion brand Restu Pratiwi, Blankenheim serta Rumah Tenun Magelang. (*/Rz)