Sekolah Vokasi IPB University Berdayakan KWT Ciharashas Melalui Pelatihan Tabulampot dan Toga

Sekolah Vokasi IPB University Berdayakan KWT Ciharashas Melalui Pelatihan Tabulampot dan Toga

Sekolah Vokasi IPB University Berdayakan KWT Ciharashas Melalui Pelatihan Tabulampot dan Toga
Berita

Program Studi (Prodi) Teknologi Industri Benih (TIB) Sekolah Vokasi IPB University melaksanakan program pelatihan bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Ciharashas dalam rangka Program Pengabdian Masyarakat (PPM) terpusat dan terpadu selama dua hari.

Acara hari pertama dibuka oleh Ketua Prodi TIB IPB University, Dr Aldi Kamal Wijaya. Ia berharap kegiatan pelatihan ini memberikan dampak positif bagi KWT Ciharashas dan Prodi TIB. “Semoga ke depannya program yang dijalankan mampu membantu KWT Ciharashas agar kembali produktif dan mampu menghasilkan produk pertanian berupa tanaman pangan dan tanaman hortikultura sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di bidang pertanian,” tutur Dr Aldi

Sementara, Agus Faisal, Penyuluh Pertanian Lapang Kelurahan Mulyaharja, menyampaikan, “Kami mengucapkan terima kasih atas pelatihan yang diadakan di Kelurahan Mulyaharja bersama KWT Ciharashas. Kami menyambut baik kedatangan Prodi TIB IPB University di KWT Ciharashas.”

Sebelum memasuki sesi pemaparan materi para peserta diajak untuk mengerjakan pretest dengan topik ‘Tanaman Obat Keluarga (Toga) dan Tanaman Buah dalam Pot (Tabulampot)’. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal anggota KWT terhadap topik kegiatan yang akan dilaksanakan di kebun.

Pemaparan materi tabulampot disampaikan oleh Dr Undang selaku Sekretaris Prodi TIB IPB University dan disambung dengan sesi diskusi. Ketua KWT, Umyati menyampaikan permasalahan kondisi tanaman buah dalam pot milik KWT Ciharashas yang belum kunjung berbuah selama 4 tahun.

“Melalui diskusi tersebut diperoleh akar permasalahan tanaman yang tidak produktif karena tanaman buah jeruk, jambu, dan beberapa komoditi lain membutuhkan cahaya matahari yang cukup, sedangkan di kebun, tanaman tertutup dengan kanopi tanaman lain dan menghalangi cahaya matahari untuk sampai ke tanaman,” ungkap Dr Undang.

Puncak acara pengabdian masyarakat ini adalah praktik lapangan yang meliputi dua kegiatan utama: pindah tanam tanaman buah ke dalam planter bag untuk topik tabulampot, serta pindah tanam tanaman obat keluarga ke tanah kebun untuk topik toga. Pada topik tabulampot, komoditas yang digunakan adalah jambu kancing, jambu kristal, dan sawo. Persiapan untuk pindah tanam mencakup penyediaan bahan-bahan seperti planter bag dan kompos.

Semantara, tanaman yang dipindah ke kebun adalah kelor dan tanaman salam. Proses pindah tanam dimulai dengan membuat lubang tanam di tanah kosong di tepi kebun. (*/Lp)