Sekolah Pranikah IPB University Tumbuhkan Pemahaman Mendalam tentang Pentingnya Pernikahan yang Terencana

Sekolah Pranikah IPB University Tumbuhkan Pemahaman Mendalam tentang Pentingnya Pernikahan yang Terencana

Sekolah Pranikah IPB University Tumbuhkan Pemahaman Mendalam tentang Pentingnya Pernikahan yang Terencana
Berita

Program Sekolah Pranikah yang digagas oleh Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) dan Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) IPB University resmi menggelar pertemuan pertamanya di Desa Sukawening, Bogor, Jawa Barat.

Dalam pertemuan perdana, sesi pembelajaran berfokus pada pentingnya mempersiapkan pernikahan secara matang dari berbagai aspek, termasuk spiritual, sosial, dan kesehatan.

Sesi pertama disampaikan oleh Dr M Yannefri Bakhtiar. Ia membawakan materi bertajuk ‘Motivasi Pernikahan dari Sisi Spiritual, Sosial, dan Kesehatan’. Dalam sesinya, Dr Yannefri menekankan bahwa pernikahan bukan hanya soal penyatuan dua individu, tetapi juga bagaimana membangun keluarga yang harmonis dan sejahtera dengan landasan yang kuat secara spiritual, sosial, dan kesehatan. Para peserta terlihat antusias mengikuti pembahasan ini, yang diakhiri dengan sesi tanya jawab.

Setelah itu, suasana kembali cair dengan adanya ice breaking, yang dirancang untuk mempererat keakraban di antara para peserta. Sesi kedua kemudian diisi oleh Fathin dan Amy mewakili Dr Yulina Eva Riany dengan topik ‘Mengapa Pernikahan Harus Direncanakan?’.

“Perencanaan pernikahan penting disiapkan secara matang agar bisa menghindari berbagai masalah yang sering timbul dalam pernikahan. Perencanaan yang baik meliputi kesiapan fisik, kesiapan mental, emosional, dan finansial yang memadai,” ujar Fathin.

Sebelum acara ditutup, peserta diberikan post-test untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman mereka setelah mengikuti sesi pembelajaran. Pertemuan pertama Sekolah Pranikah 2024 ini diakhiri dengan penutupan yang menggarisbawahi pentingnya meneruskan pembelajaran dalam pertemuan-pertemuan selanjutnya.

Dengan partisipasi aktif dan materi yang komprehensif, diharapkan para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan nyata serta turut berperan dalam pencegahan perkawinan anak di Desa Sukawening. (*/Rz)