Sekolah Pascasarjana IPB University Gelar 16th International Summer Course Program dan ISCoNREM 2024

Sekolah Pascasarjana IPB University Gelar 16th International Summer Course Program dan ISCoNREM 2024

Sekolah Pascasarjana IPB University Gelar 16th International Summer Course Program dan ISCoNREM 2024
Berita

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University menggelar kegiatan The 16th International Summer Course Program on Tropical Agriculture and Environmental Management toward Regional Sustainability dan The 3rd International Summer Course on Natural Resources and Environmental Management Science (ISCoNREM) 2024.

Kegiatan tersebut digelar oleh Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) IPB University (8-16/9). Acara ini diselenggarakan secara bersamaan melalui kerja sama mitra dari Ibaraki University, University of The Ryukyus, dan Tokyo University of Agricultural and Technology yang telah diselenggarakan sejak tahun 2006.

Peserta program berasal dari berbagai universitas di antaranya Ibaraki University, The University of the Ryukyus, The University of Tsukuba, Seoul National University, Tsuda University, Iwate University, Universitas Indonesia, Telkom University, dan IPB University. Mereka datang dari berbagai negara yaitu Indonesia, Jepang, Pakistan, Korea Selatan, Tanzania, Uganda, Zimbabwe, Afghanistan, Tiongkok, dan Perancis.

Prof Ernan Rustiadi, Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Agromaritim dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan sangat erat kaitannya dengan pengelolaan tata guna lahan lainnya, termasuk keberlanjutan pertanian.

“Oleh karena itu, pengelolaan lingkungan dan praktik pertanian yang berkelanjutan harus didasarkan pada kondisi ekosistem, budaya masyarakat lokal, dan ilmu pengetahuan transdisipliner,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan selamat datang kepada peserta program summer course. “Semoga dapat menikmati kekayaan alam dan keindahan Indonesia melalui kegiatan field trip. Kami berharap suasana internasional ini dapat memberikan wawasan baru dan menjalin pertukaran budaya dan pendidikan secara global,” ujarnya.

Prof Dodik Ridho Nurrochmat, Dekan SPs IPB University menambahkan bahwa program summer course telah diadakan setiap tahun oleh SPs IPB University. “Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh universitas yang tergabung dalam konsorsium, karena telah memberikan kepercayaan kepada SPs IPB University untuk melaksanakan summer course tahun ini,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, tujuan dari kegiatan ini untuk memperdalam pemahaman tentang keberlanjutan regional melalui penelitian multifaceted yang mencakup pencegahan bencana, ketahanan pertanian, ekosistem di tengah bencana, serta dampak dari gangguan sosial dan teknologi. Selama program ini berlangsung, seluruh mahasiswa akan terlibat dalam kuliah, presentasi, praktik lapangan, kunjungan teknis, dan diskusi kelompok yang dinamis.

”Kegiatan ini dirancang dengan cermat untuk mendorong peserta berpikir kritis, memberikan asumsi dan berkolaborasi secara kreatif. Selain itu, diskusi kelompok dilakukan dan berfokus pada isu-isu yang berkaitan dengan pencegahan bencana, ketahanan pertanian dan ekosistem, serta hubungannya dengan keberlanjutan regional,” jelasnya.

Hadir dalam summer course ini Dr Syarifah Sofiah, Sekretaris Daerah Kota Bogor. Dalam paparannya, ia menyampaikan tema Harmonization Rural-Urban on Sustainable Environmental and Agricultural Development in Bogor City.

Dr Syarifah menjelaskan, saat ini Kota Bogor memiliki strategi inovatif untuk menyelaraskan pembangunan, melindungi ekosistem, dan memastikan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya integrasi pertanian berkelanjutan, perencanaan kota yang cerdas, dan pelestarian lingkungan dengan cara yang menguntungkan sektor pedesaan dan perkotaan.

“Harmonisasi ini bukan sekadar tujuan, tetapi merupakan proses berkelanjutan yang memerlukan kerja sama dari semua pemangku kepentingan baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan individu. Kami yakin bersama-sama kita dapat membangun masa depan yang berkelanjutan, berketahanan, dan inklusif serta memastikan lanskap hijau dan warisan pertanian di Bogor dapat berkembang seiring dengan pertumbuhan perkotaan,” imbuhnya. (HBL/Rz)