Program CEO School IPB University Kunjungi Rumah Mocaf Barokah: UMKM Berbasis Pangan Lokal
Dalam rangkaian kegiatan program CEO School yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University, peserta melakukan kunjungan ke Rumah Mocaf Barokah, sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang telah dikenal karena inovasinya dalam memanfaatkan mocaf, atau tepung singkong, sebagai bahan baku utama produk-produknya.
Berlokasi di Kp Gunung Leutik Gg Asten, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rumah Mocaf Barokah menghasilkan berbagai produk unggulan seperti brownies kering, mie singkong, egg roll, bolu kering, dan lain-lain, semuanya berbasis pangan lokal.
Nugrahini Rahayu, pemilik Rumah Mocaf Barokah, menyambut hangat kunjungan peserta CEO School IPB University dan menjelaskan visi UMKM-nya dalam mempromosikan kesehatan dan keberlanjutan. “Kami menggunakan bahan baku pangan lokal dengan tujuan membantu masyarakat Indonesia hidup sehat dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan alasan di balik fokus UMKM-nya pada pengembangan singkong sebagai bahan baku utama. “Singkong merupakan bahan yang mudah didapatkan dan tersedia dalam jumlah besar di desa kami. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal ini, kami tidak hanya dapat menekan biaya produksi tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung kepada para petani lokal,” jelasnya.
Fokus pada singkong juga memungkinkan Rumah Mocaf Barokah untuk mengembangkan produk yang memiliki keunggulan kompetitif sekaligus berkontribusi pada kemandirian pangan.
Kunjungan ini juga menjadi ajang bagi Nugrahini untuk berbagi mengenai tantangan yang dihadapi oleh Rumah Mocaf Barokah. Salah satu tantangan utama yang dihadapi UMKM ini adalah bagaimana produk-produknya dapat turut berkontribusi dalam mengatasi persoalan stunting di Indonesia, sebuah tantangan yang diajukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Sebagai bagian dari program CEO School, Rumah Mocaf Barokah mendapatkan bimbingan khusus untuk menemukan solusi atas tantangan ini, sejalan dengan komitmen mereka untuk memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat.
Selain itu, ia juga mengungkapkan tantangan lain yang dihadapi, terutama di bidang pemasaran. Meskipun produk mereka berkualitas tinggi, memperkenalkan produk-produk ini kepada masyarakat luas masih menjadi kendala utama. Saat ini, Nugrahini juga tengah mengusahakan pendaftaran produk-produk mereka di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapatkan izin edar yang lebih luas.
Mahasiswa peserta program CEO School, La Ode, juga turut memberikan kesannya mengenai kunjungan ini. “Saya sangat terinspirasi oleh bagaimana Ibu Nugrahini dan timnya mampu memanfaatkan sumber daya lokal dengan cara yang begitu inovatif. Kunjungan ini membuka mata saya tentang pentingnya ketekunan dan kreativitas dalam mengembangkan bisnis yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat,” ujar La Ode.
Kunjungan program CEO School ke Rumah Mocaf Barokah ini tidak hanya memberikan wawasan tentang bagaimana UMKM ini beroperasi, tetapi juga menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi oleh UMKM dalam skala nasional. Dengan dukungan dan pelatihan yang diberikan oleh program ini, Rumah Mocaf Barokah optimis dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat serta keberlanjutan lingkungan di Indonesia. (*/Rz)