PKSPL IPB University Lakukan Monitoring Program Transformasea Gili Balu Bersama PT Amman dan Pemda NTB

PKSPL IPB University Lakukan Monitoring Program Transformasea Gili Balu Bersama PT Amman dan Pemda NTB

PKSPL IPB University Lakukan Monitoring Program Transformasea Gili Balu Bersama PT Amman dan Pemda NTB
Berita

Berlokasi di Taman Wisata Perairan Gili Balu, Desa Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program Transformasea Gili Balu.

Nurdin Ahmadi, salah satu perwakilan PKSPL IPB University menjelaskan, kegiatan monitoring ini bertujuan untuk melihat sejauh mana perkembangan yang telah dicapai oleh Kelompok Pengelola Wisata Poto Tano sebagai sasaran program. Program tersebut berada di bawah asistensi PKSPL IPB University yang ditunjuk oleh PT AMNT untuk mendampingi dan mengawal berjalannya program.

Program Transformasea merupakan manifestasi dari komitmen PT AMNT serta DKP Provinsi NTB sejak tahun 2022 yang telah menginisiasi program Pengembangan Ekowisata (Wisata Bahari) Berbasis Ekosistem di Gili Balu, Kabupaten Sumbawa Barat. Komitmen tersebut tertuang dalam perjanjian kemitraan Nomor 274/PD-RN/AMNT/IV/2022 dan Nomor 523/87.2/05/Dislutkan/2022 tentang Pengelolaan Konservasi Gili Balu di Provinsi NTB.

Pihak yang hadir dalam kegiatan ini di antaranya Muslim, ST, MSi (Kepala DKP Provinsi NTB), Dimas Purnama (Manajer Departemen Social Impact PTAMNT), Jorina Waworuntu (Manajer Departemen Environmental PT AMNT), Hamdon (Kepala UPT BLUD BPSDKP Wilayah Sumbawa-Sumbawa Barat), Noto Karyono (Kepala DKP Kabupaten Sumbawa Barat), Dr Ahmad Solihin (Deputi Program Sosial Ekonomi dan Institusi PKSPL IPB University), Kepala Desa Poto Tano, Kelompok Pengelola Wisata serta masyarakat Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat.

Pada hari pertama monev, partisipan meninjau beberapa titik lokasi rehabilitasi ekosistem yang telah dibangun oleh Kelompok Pengelola Wisata Desa Poto Tano, meliputi lokasi Rumah Bibit Mangrove dan Lamun di Pulau Namo, pembibitan fragment terumbu karang di Pulau Kenawa, Rumah Bibit Vegetasi Pantai, Rumah Bibit Lamun secara ex-situ, dan Modul Transplantasi Terumbu Karang yang telah dibangun dan disiapkan di Desa Poto Tano oleh kelompok pengelola wisata.

Muslim, selaku Kepala DKP Provinsi NTB sangat mengapresiasi berjalannya program Transformasea yang telah dijalankan oleh PT AMNT. Ia menilai bahwa program ini sudah berjalan dengan baik sesuai dengan rencana kerja yang disampaikan oleh PT AMNT kepada DKP Provinsi NTB.

“DKP Kabupaten Sumbawa Barat berterima kasih kepada PT AMNT atas upaya besarnya mendukung konservasi di Gili Balu dan mengembangkan Kelompok Pengelola Wisata Poto Tano yang di dalamnya terdapat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas), dan Kelompok Pengolah Pemasar (Poklahsar) yang merupakan binaan dari DKP Kabupaten Sumbawa Barat,” ungkap Noto Karyono, Kepala DKP Kabupaten Sumbawa Barat.

“Melalui program ini, Gili Balu tidak hanya dikenal sebagai tempat wisata namun juga dapat semakin dikenal sebagai penghasil gurita terbesar di NTB,” tambahnya.

Dalam forum diskusi multipihak pada hari kedua kegiatan monev ini, Rudini selaku Ketua Kelompok Pengelola Wisata Desa Poto Tano, menyampaikan apresiasinya. Ia menyebut, selama ini pihaknya berfokus untuk memajukan Desa Poto Tano, salah satunya dengan menggandeng para pemuda desa.

“Selama ini kami bekerja dengan dilandasi keikhlasan dan niat baik untuk memajukan dan menaikkan taraf hidup masyarakat Poto Tano. Sebagai organisasi sayap desa yang telah memiliki surat keputusan (SK) dari kepala desa, kami hanya berfokus untuk memajukan Desa Poto Tano termasuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Desa Poto Tano khususnya generasi mudanya agar bisa mandiri dan mencintai desanya,” tandas Rudini.

Bagi PT AMNT sendiri, kegiatan ini berbuah sangat positif bagi perjalanan program Transformasea. “Saran dan masukan yang disampaikan oleh para undangan dan masyarakat Poto Tano yang hadir dalam kegiatan monitoring dan forum diskusi multipihak ini selanjutnya akan kami tindak lanjuti secara internal bersama dengan rekan-rekan dari PKSPL IPB University dan DKP Provinsi NTB,” pungkas Dimas Purnama, Manager Departemen Social Impact PT AMNT (yp/den/Rz).