IPB University Sambangi Deakin University, Jajaki Peluang Kerja Sama

IPB University Sambangi Deakin University, Jajaki Peluang Kerja Sama

IPB University Sambangi Deakin University, Jajaki Peluang Kerja Sama
Berita

IPB University mengunjungi Deakin University di Melbourne-Victoria Australia (1-7/9). Kunjungan dengan misi penguatan kerja sama pendidikan, pelatihan dan riset ini menjadi momentum penting bagi IPB University dalam mendorong kolaborasi internasional dengan universitas dunia.

Dalam kesempatan ini, tim IPB University yang hadir dikoordinatori oleh Direktur Konektivitas Global IPB University, Dr Eva Anggraini bersama Prof Tridoyo Kusumastanto, Prof Yonvitner, Dr Handian Purwawangsa, dan Andy Afandy, MM.

Selama di Melbourne, tim mengunjungi stasiun lapang kelautan Deakin University di Queenscliff. Stasiun lapang ini merupakan salah satu bentuk stasiun kemitraan antara Deakin University, pemerintah negara bagian Victoria, dan pemerintah Australia.

Skema tersebut memungkinkan penggunaan fasilitas bersama yang menghasilkan kekuatan infrastruktur yang baik, serta kualitas riset yang sesuai kebutuhan negara. Pengelolaan bersama memberikan banyak kemudahan antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam menyelesaikan masalah bidang perikanan dan pesisir di Melbourne.

Dalam kesempatan ini, Kepala Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University, Prof Yonvitner memaparkan beberapa riset dan peluang kerja sama bidang kelautan dan perikanan antara Deakin University dan IPB University yang perlu ditindaklanjuti.

Setelah dari Queenscliff, tim IPB University selanjutnya menyambangi kampus Deakin di Waurn Ponds, Geelong. Sesi awal kunjungan adalah mengunjungi Biofactory milik Deakin University. Biofactory ini merupakan sebuah unit instalasi teknis yang menjadi ujung tombak riset menuju berbagai produk yang menjadi konsumsi industri.

Beberapa riset terkait bidang kelautan di antaranya mengenai pakan yang dihasilkan laboratorium, menjadi barang tingkat komersial. Ekstraksi algae dari seagrass dan makroalga sebagai komponen material biomass dalam mereduksi karbon. Selain itu juga pemanfaatan dan pengembangan bioenzim dan produk dari organic waste dan food waste menjadi biomassa dan berbagai produk fertilizer.

“Berbagai produk rekayasa industri yang dihasilkan Deakin University menjadi bridging yang membuat semua inovasinya terfasilitasi menjadi aneka material industri. Sebuah model riset based university dan entrepreneur university menjadi bukti bahwa adanya konektivitas antara perguruan tinggi dan dunia industri. Industri juga sebaliknya, menggunakan peran perguruan tinggi dengan mengeluarkan dana untuk pemecahan setiap permasalahan yang dihadapi,” ujar Prof Yonvitner.

Setelah mengunjungi Biofactory, tim kemudian melakukan pembahasan berbagai kerja sama dengan tim peneliti dan profesor di Deakin University. Beberapa di antaranya dengan Wakil Rektor Kerjasama Deakin Prof K Baskaran, Prof Lambert Brau, dan Dr Aaron Schultz.

Selanjutnya, program kunjungan ke Kampus Deakin di Warrnambool menjadi salah satu bagian terpadat dalam kegiatan kali ini. Kampus Warrnambool yang terletak sekitar 184 km dari Geelong atau 255 km dari Melbourne menjadi instalasi yang dikunjungi oleh tim IPB University. Warrnambool sebagai salah satu kampus yang berhadapan langsung dengan samudera Hindia mengarah ke bagian Antartika menjadi pusat pengembangan kelautan di Deakin. Instalasi yang menjadi pokok kunjungan IPB University adalah instalasi riset kelautan yang dipimpin oleh Prof Daniel Ierodiaconou.

“Dalam kesempatan ini, kami juga diperlihatkan program riset yang dilakukan di laut Selatan Australia, termasuk sistem data terintegrasi yang dirancang dalam Integrated Marine Observing System (IMOS) yang dikelola bersama kampus dan pemerintah Australia. Semua data yang ada dari semua monitoring yang dilakukan di Australia dapat diakses di IMOS dari lembaga riset Deakin,” papar Prof Yonvitner.

Tim IPB University turut mengunjungi infrastruktur Hydrocell. Fasilitas ini yaitu sebuah infrastruktur yang dibangun untuk mengumpulkan semua hidrogen di udara yang dikondensasikan. Hydrogen ini kemudian disiapkan dalam instalasi industri bahan baku energi alternatif yang sedang disiapkan pemerintah Australia melalui Deakin University. Setelah dari Kampus Warrnambool, tim melanjutkan perjalan menuju kembali ke Kampus Deakin di Geelong.

“Bagian akhir dalam kunjungan ini, IPB University dan Deakin University menyepakati beberapa kerja sama di bidang pendidikan di antaranya potensi kerja sama peluang untuk undergraduate student memanfaatkan semester 7 di Deakin, program Double Degree, Joint Supervisor, Adjunct Professor, serta Internship program,” terang Prof Yonvitner.

Selain itu, PKSPL IPB University juga menawarkan beberapa bentuk rencana riset di antaranya joint expert dalam riset ekosistem dan shark and ray di perairan Gili Balu, Blue Carbon Riset, Biodiversity and Bioinvasion Riset Proposal, serta Circular Economy berbasis ekosistem pesisir dalam bidang biomaterial.

Prof Yonvitner menyebut, dalam jangka pendek, PKSPL IPB University dan Deakin University menyepakati program Joint sebagai Co-Host dalam International Conference, Integrated Coastal Management and Marine Biotechnology yang akan dilaksanakan 2025 di Yogyakarta.

“Melalui upaya ini diharapkan ke depan, realisasi kerja sama IPB University dan berbagai mitra di lingkungan internasional akan segera lebih bermanfaat bagi pengembangan IPB University dalam jangka panjang,” tandas Kepala PKSPL IPB University yang juga dosen Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan ini. (*/Rz)