Guru Besar IPB University Optimis Tingkatkan Produktivitas Padi Nasional Melalui Inovasi Varietas Unggul PTB
Prof Hajrial Aswidinnoor, seorang inovator 13 varietas unggul Padi Tipe Baru (PTB) dari IPB University, optimis dapat meningkatkan produktivitas padi nasional. Namun, ia menekankan pentingnya menghidupkan kembali program nasional Bimbingan Masyarakat. Hal tersebut disampaikan dalam Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah Guru Besar IPB University yang diadakan pada Kamis, 19/9 lalu secara daring.
Ia menambahkan, program nasional bimbingan bagi petani dalam mengadopsi varietas PTB ini diharapkan dapat mengulang peningkatan produktivitas dan produksi padi nasional, seperti yang terjadi saat penyebaran padi varietas Revolusi Hijau (RH) menggantikan padi lokal. Keberhasilan tersebut didukung oleh program Bimbingan Massal (Bimas) melalui panca usaha tani.
“Penggunaan pupuk yang dikurangi dari dosis umum yang digunakan, pengelolaan air ke arah penghematan pada lahan irigasi teknis disertai teknologi pengendalian gulma, dan promosi penggunaan di wilayah tadah hujan serta wilayah rentan kekurangan air adalah teknik budi daya PTB yang perlu disosialisasikan,“ ucap Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University ini.
Terkait varietas unggul padi tipe baru, Prof Hajrial menjelaskan bahwa timnya telah menghasilkan inovasi 13 varietas unggul PTB, baik untuk sawah irigasi, lahan darat (gogo), maupun lahan rawa pasang surut. Di antara varietas-varietas tersebut, IPB 3S menunjukkan produktivitas yang lebih tinggi dibanding varietas Revolusi Hijau (RH) ketika dibudi daya sesuai anjuran.
“Inovasi PTB IPB diharapkan meningkatkan produktivitas padi nasional, mengurangi penggunaan pupuk dan air irigasi, serta menekan biaya. Selain itu, inovasi ini dapat mengurangi emisi gas metana, menekan kehilangan hasil panen, dan meningkatkan kandungan mineral Fe dan Zn untuk membantu mengatasi anemia dan stunting,” ungkapnya.
“Agar potensi tersebut dapat terealisasi secara luas dan berdampak signifikan, tantangan berikutnya ialah harus ada upaya sungguh-sungguh untuk membuktikan dan merealisasikan potensi varietas-varietas PTB tersebut,” tutur Prof Hajrial.