Dukung Energi Terbarukan, PPK Ormawa BEM FMIPA IPB Manfaatkan PLTMH pada Grand Opening Wisata Bumi Luhur
Tim pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (BEM FMIPA) IPB University menggelar Grand Opening Wisata Bumi Luhur, bertajuk ‘Rampak Ciasmara: Laras Ati Bumi Asmara’. Acara bertempat di Curug Gleweran, Kampung Cibeureum, Desa Ciasmara, Bogor, Jawa Barat.
Acara pembukaan ini diramaikan dengan berbagai penampilan budaya seperti musik tradisional celempung, nyanyian lagu daerah, selawat, dan teater ‘Lutung Kasarung’ oleh anak-anak desa. Uniknya, seluruh kebutuhan listrik untuk acara ini sepenuhnya disuplai oleh listrik gratis dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang dibangun masyarakat desa didampingi oleh mahasiswa IPB University tim pelaksana PPK Ormawa lewat program Bumi Alir.
Naufal Mustaqim, salah satu anggota tim PPK Ormawa BEM FMIPA, mengatakan bahwa adanya program Bumi Alir, yaitu pembuatan PLTMH bertujuan sebagai sumber listrik mandiri untuk memenuhi kebutuhan listrik pada program Bumi Luhur lainnya.
Mahasiswa PPK Ormawa BEM FMIPA yang menjadi penggerak utama acara ini, bersama masyarakat Desa Ciasmara, berhasil membangun PLTMH Bumi Alir sebagai salah satu spot wisata utama. “Dengan menggunakan listrik dari PLTMH, kami ingin menunjukkan bahwa acara besar seperti ini bisa berjalan dengan energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan secara terus-menerus,” katanya.
“Dengan listrik yang dihasilkan secara gratis oleh PLTMH, masyarakat Desa Ciasmara tidak hanya mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga menekan biaya operasional dalam jangka panjang,” tambah Naufal.
Rayhan Ali Alfharidzi, salah satu anggota tim PPK Ormawa BEM FMIPA sekaligus penanggung jawab Bumi Alir menerangkan, PLTMH ini dibuat dengan memanfaatkan aliran sungai dari Curug Gleweran untuk menghasilkan listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan Bumi Luhur, termasuk gelaran Rampak Ciasmara ini.
“Mulai dari pencahayaan, sistem suara, hingga penerangan area acara di malam hari, semuanya ditenagai oleh listrik dari PLTMH. Kapasitas daya dari PLTMH yang dihasilkan juga cukup besar, yaitu berhasil mencapai 2.000 watt,” ujar dia.
Penggunaan PLTMH dalam acara ini bukan sekadar alternatif sumber listrik, tetapi juga sebagai simbol komitmen bersama mahasiswa IPB University dan masyarakat Desa Ciasmara untuk mengadopsi praktik berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. “Kami berharap acara ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana dan melestarikan budaya kita,” harapnya.
Di balik kesuksesan pembangunan PLTMH dalam program Bumi Alir, terdapat peran penting dari Ted Hilbert, seorang dosen pakar asal Luxembourg yang akrab disapa ‘Mas Ted’. Ia senantiasa mendampingi dan memberikan kontribusi besar sejak tahap perencanaan. Mas Ted terlibat langsung dalam proses konstruksi PLTMH, memberikan bimbingan teknis di lapangan dan membantu mengatasi berbagai tantangan teknis yang muncul. (*/Rz)