Dosen IPB University Kenalkan Pengelolaan Pertanian Terpadu dan Keamanan Pangan melalui Program Dospulkam
Dosen IPB University melalui program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) menggelar kegiatan bertema Sekolah Tangguh Pangan dan Pertanian di Sekolah Semai, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kemandirian pangan sekolah dalam menghadapi tantangan multisektor, seperti gizi, kesehatan, pendidikan, dan ketahanan pangan.
Kegiatan Dospulkam diketuai oleh Rici Tri Harpin Pranata, MSi dari Program Studi (Prodi) Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University. “Sekolah Tangguh Pangan dan Pertanian mendorong kemandirian pangan di level sekolah untuk peningkatan kualitas gizi dan kesehatan anak, sarana edukasi pertanian, dan perbaikan sistem pangan lokal,” ujar Rici.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa dengan inovasi Sekolah Tangguh Pangan dan Pertanian semakin memperkuat edukasi pertanian dan lingkungan untuk mendukung regenerasi sumber daya manusia (SDM) pertanian, karena anak-anak sudah dikenalkan sejak dini tentang pertanian.
“Selain itu, program ini mendorong agar sekolah mampu memenuhi kebutuhan pangan berkualitas dengan mengintegrasikan kebun atau lahan terbatas sekolah dengan pengelolaan kantin sekolah, serta pendampingan pengelolaan kantin sehat dalam menyediakan pangan berkualitas,” ujar Rici.
Acara yang berlangsung di ruang kelas Sekolah Semai ini melibatkan puluhan peserta dari guru, pengelola kantin sekolah dan pengelola kebun sekolah. Kepala Sekolah Semai, Tri mengapresiasi program Dospulkam yang sudah berbagi ilmu dan pengalaman serta berkenan untuk mendampingi Sekolah Semai. Ia berharap program ini dapat terus dilanjutkan.
“Semoga ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan cita-cita Semai menjadi sekolah yang berdaya dalam pangan. Semoga kolaborasi ini terus berlanjut kaitannya dalam pangan sehat dan bermutu di sekolah,” ucapnya.
Tri Budiarto, dosen Sekolah Vokasi IPB University dari Prodi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian dalam kegiatan itu menyampaikan materi ‘Pertanian Terpadu di Lingkungan Sekolah’. Ia menjelaskan tentang pentingnya pertanian terpadu bagi siswa dan bagaimana peran guru dalam implementasinya.
“Pertanian terpadu sangat baik untuk pengetahuan holistik siswa dalam memahami pertanian, keterampilan praktis seperti menanam, merawat, dan memanen hasil, serta kepedulian lingkungan,” ujar Tri.
Narasumber lainnya, Firman Muhammad Basar, dosen Prodi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi menyampaikan materi ‘Kecukupan Gizi dan Keamanan Pangan Melalui Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP), Standard Sanitation Operational Procedure (SSOP), dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)’. Ia menjelaskan terdapat standar yang perlu dipenuhi dalam produksi, pengolahan, dan distribusi pangan baik di level industri maupun di level kantin sekolah agar menghasilkan produk yang bermutu.
“Sangat penting untuk menerapkan GMP, SSOP, dan HACCP dalam proses sejak awal hingga akhir dari pengolahan pangan. Bagaimana standar produksi, sanitasi yang baik, serta jaminan keamanan pangan agar terhindar dari bahaya-bahaya yang bisa saja muncul,” pungkas Firman.
Selain itu, pada kesempatan ini, dosen IPB University memberikan benih-benih unggul tanaman sayur dan buah untuk disemai di lahan terbatas sekolah oleh pengelola kebun, guru, dan siswa yang nanti hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kantin sehat sekolah. (RTP/Lp)