D Ruminansia: Teknologi Terbaru Dosen IPB University Atasi Heat Stress pada Sapi

D Ruminansia: Teknologi Terbaru Dosen IPB University Atasi Heat Stress pada Sapi

D Ruminansia Teknologi Terbaru Dosen IPB University Atasi Heat Stress pada Sapi
Berita

Dr Iyep Komala, dosen Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University luncurkan inovasi terbaru dalam teknologi peternakan untuk mengatasi masalah heat stress pada sapi melalui pemanfaatan teknologi internet of things (IoT). Dalam melaksanakan penelitian, Dr Iyep melakukannya dengan Dr Mohammad Fayruz dan Rudi Hernowo, ST, MTr.

Alat ini tidak hanya mendeteksi heat stress tetapi juga mengukur kenyamanan sapi dalam kandang.

Dr Iyep menjelaskan bahwa teknologi ini lahir sebagai respons terhadap penurunan produksi susu di Indonesia. Saat ini, sekitar 82 persen susu di Indonesia masih diimpor, dan sapi perah rentan mengalami heat stress, yang berdampak pada penurunan produksi susu dan kondisi reproduksi.

“Heat stress pada sapi perah dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu, D Ruminansia dikembangkan sebagai alat pengukur mikroklimat dan thermal humidity index berbasis IoT untuk memantau kenyamanan ruminansia,” ujar Dr Iyep.

Sapi perah sangat mudah mengalami heat stress. Sebab, selama ini metode rekam data iklim di kandang masih bersifat manual, belum dapat melakukan pemantauan kandang dan ternak jarak jauh.

“Kami membuat alat berbasis IoT, yang berfungsi memantau dan mengontrol iklim kandang secara real time dan jarak jauh. D Ruminansia bisa diakses di mana saja dan bisa menghitung Temperature Humidity Index (THI) untuk deteksi heat stress pada ternak,” jelasnya.

Dr Iyep menuturkan, alat ini telah diuji coba di Cipelang, Bogor dan terbukti efektif dalam mengukur kadar amonia, kecepatan angin, dan intensitas cahaya. “Metode rekap data iklim yang umum saat ini masih manual dan tidak memungkinkan pemantauan jarak jauh. Dengan D Ruminansia, kami menghadirkan inovasi berbasis IoT yang memungkinkan pemantauan dan pengendalian mikroklimat di kandang sapi secara realtime,” tambah Dr Iyep.

Teknologi ini telah terdaftar untuk hak cipta dan hak merek serta sedang dalam proses pengajuan hak paten. D Ruminansia telah diterapkan di Balai Embrio Ternak Ruminansia dan akan segera diterapkan di peternakan sapi perah di Cijeruk dan Cibungbulang, Bogor, serta Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

D Ruminansia dapat diakses melalui laman resmi di https://d-ruminansia.com/ atau aplikasi smartphone, dengan fitur-fitur unggulan seperti sistem kontrol terintegrasi, artificial intelligence dan perhitungan temperature humidity index untuk mendeteksi heat stress. Harga yang ditawarkan untuk inovasi ini sebesar Rp20.000.000.

Dengan inovasi ini, diharapkan peternak dapat lebih efektif dalam mengelola dan meningkatkan produktivitas sapi perah, serta menjaga kesejahteraan hewan melalui pemantauan kondisi lingkungan secara real-time. (dh/Lp)