Berhasil Mengembangkan dan Menerapkan Mikroba Asal TN Gunung Ciremai, Guru Besar IPB Dapat Penghargaan dari Menteri LHK
Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University, Prof Suryo Wiyono menerima penghargaan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pada acara peringatan puncak Hari Konservasi Alam Nasional di Alun-alun Boyolali (29/8).
Acara tersebut dihadiri oleh 1.000 peserta yang terdiri dari Balai Taman Nasional dari seluruh Indonesia, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Boyolali, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE), beserta pejabat KLHK, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Boyolali, perguruan tinggi, pemuda, lembaga swadaya masyarakat (NGO), seniman siswa sekolah, serta guru pegiat konservasi.
Penghargaan diberikan oleh Menteri LHK, Prof Siti Nurbaya kepada Prof Suryo, Guru Besar IPB University bidang proteksi tanaman, juga sebagai Koordinator Tim Bioprospeksi di Taman Nasional (TN) Gunung Ciremai, atas temuannya yaitu ‘Formulasi Tepung Biofertilizer yang mengandung Bakteri Lysinibacillus fusiformis C71’.
Prof Suryo menjelaskan, bioprospeksi (penelitian dan pengembangan sumber daya hayati untuk menjadi produk yang bernilai ekonomi) mikroba bisa menghasilkan produk baru untuk pertanian, obat dan vaksin, energi bersih, serta remediasi lingkungan.
“Rhizobacteria strain unggul yang diperoleh dari Ciremai ini merupakan penerapan bioprospeksi untuk pertanian. Produknya sudah diterapkan skala lapangan oleh ratusan petani pada berbagai tanaman di sekitar Taman Nasional Gunung Ciremai dan terbukti meningkatkan produksi dan mengurangi penggunaan pupuk NPK sebesar 30-50 persen dan meningkatkan ketahanan terhadap penyakit,” ujarnya.
“Jadi, invensi ini penting di tengah harga pupuk sintetik yang makin mahal dan penyakit tanaman yang makin berat saat ini,” ungkap Prof Suryo, yang saat ini merupakan Dekan Fakultas Pertanian IPB University.
Menteri LHK, Prof Siti Nurbaya menyatakan, “Saat ini sudah saatnya untuk mengembangkan keanekaragaman hayati, menjadi motor pertumbuhan ekonomi sirkular. Bioprospeksi diharapkan menjadi motor ekonomi nasional di tahun 2045.”
Penghargaan ini juga diharapkan dapat mendorong percepatan bioprospeksi khususnya mikroba yang berdampak besar bagi masyarakat luas. (*/Rz)