Bahas Blue Carbon, NOAA USA Sambangi Departemen MSP IPB University
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat menyambangi Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University. Ms Janine Harris, Marine Habitat Resource Specialist for NOAA hadir membahas seputar blue carbon kepada para civitas akademika di Departemen MSP IPB University.
Visit pertama NOAA ke IPB University difasilitasi oleh Guru Besar dari Departemen MSP, Prof Yusli Wardiatno sekaligus sebagai Wakil Dekan Sekolah Pascasarjana IPB University bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni.
Dalam visitasinya ke Departemen MSP IPB University, Ms Janine Harris menguraikan tentang perjalanan ilmiah NOAA dalam menggarap riset tentang blue carbon di Amerika Serikat. Ia juga mengulas tentang pemaknaan dan peran blue carbon dari perspektif NOAA.
“Misi dari NOAA adalah untuk memahami dan memprediksi perubahan iklim, cuaca, lautan, dan pesisir untuk berbagi pengetahuan dan informasi tersebut dengan pihak lain, serta untuk melestarikan dan mengelola ekosistem dan sumber daya pesisir dan laut,” papar Ms Janine Harris.
Secara rinci, ia menjabarkan, ada enam misi NOAA, yakni 1) National Marine and Fisheries Services, 2) National Ocean Services, 3) National Environmental Satellite, Data, and Information Service, 4) Oceanic And Atmospheric Services, 5) National Seather Services, dan 6) Office of Marine and Aviation Operations and NOAA Corps.
Selanjutnya, Ms Janine Harris juga menyampaikan bahwa NOAA membuka kesempatan kepada para peneliti dan mahasiswa untuk memanfaatkan data dari NOAA sebagai topik risetnya. Selain itu, juga dijajaki kemungkinan kolaborasi antara Departemen MSP IPB University dan NOAA.
Tentu saja, Departemen MSP sebagai penerima tamu NOAA ini berkisah tentang sejauh mana peran institusi dan dosen-dosen dalam berkecimpung pada bidang blue carbon dan blue economy. Kedua bidang tersebut menjadi isu lingkungan yang sangat mengemuka belakangan ini, tidak hanya pada tataran global tetapi juga di Indonesia.
“Dalam rangka terus adaptif dengan tren kekinian, Departemen MSP bahkan menjadikan blue carbon sebagai tema dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tematik pada tahun 2023,” ungkap Prof Hefni Effendi, Ketua Departemen MSP IPB University.
Lebih lanjut, ia mengurai, para mahasiswa MSP angkatan 57 telah melakukan riset independen tentang blue carbon sebagai tugas kelompok MBKM di Pulau Pramuka, Pulau Tidung, dan Kawasan Wisata Mangrove di Brebes. Selanjutnya, pada tahun 2024 ini, Departemen MSP IPB University mencanangkan tema blue economy sebagai MBKM tematik untuk mahasiswa MSP 58.
“Hal ini sebagai manifestasi Departemen MSP sebagai suatu institusi pendidikan tinggi yang selalu adaptif dengan tren terkini dari bidang ilmu pengetahuan tertentu, sehingga kami selalu menjadi pelopor dan terdepan dalam ilmu pengelolaan sumber daya perairan,” pungkas Prof Hefni.
“Selain perkuatan kompetensi mahasiswa tentang blue carbon dan blue economy, sejumlah dosen MSP juga terlibat langsung pada task force tentang blue carbon dan blue economy baik pada level nasional maupun internasional,” tambah Prof Luky Adrianto, Guru Besar Departemen MSP dan juga sebagai Kepala International Research Institute on Maritime, Marine, and Fisheries (i-MAR) IPB University.
Kunjungan NOAA ke IPB University juga diimplementasikan dengan General Lecture yang terselenggara di Ruang Diskusi Ichsan Effendie Departemen MSP, Kampus IPB Dramaga. Acara ini dilaksanakan secara hybrid, dihadiri secara offline oleh mahasiswa S2 dan S3 dari Program Studi (Prodi) Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Perairan (SDP) dan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan (SPL). Ratusan peserta hadir secara daring dari berbagai instansi di seluruh Indonesia yang tertarik dengan isu blue carbon. (*/Rz)