Awardee LPDP Sekolah Pascasarjana IPB University Selenggarakan Workshop Publikasi LPDP IPB 11.0

Awardee Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University atau yang biasa disebut Kelurahan LPDP IPB 11.0 menyelenggarakan Workshop Publikasi dengan tema ‘Kapak: Karya Ilmiah dalam Berdampak, Strategi Lolos Jurnal Bereputasi’.
Workshop Publikasi ini juga diselenggarakan dengan sesi focus group discussion (FGD) sebagai sarana pelatihan mahasiswa.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr Iman Rusmana, Chief Editor Hayati Journal of Biosciences dan Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia; Dr Ridi Arif Editor Jurnal Acta Veterinaria Indonesiana dan Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (JPIM), serta Cep Abdul Baasith Wahpiyudin, SSi, awardee LPDP sekaligus Published in Scopus Q1 Accredited Journal yang mengulas tentang berbagai aspek dalam publikasi ilmiah.
Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah untuk memfasilitasi pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan mahasiswa agar dapat menulis dan mempublikasikan karya ilmiah yang baik dan berkualitas. Pelatihan ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan menulis dan publikasi ilmiah mahasiswa SPs IPB University, baik dari segi bahasa, substansi, maupun teknik penulisan, serta dapat mengembangkan karya ilmiah berkualitas yang dapat diterbitkan di jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional terindeks Scopus.
Luh Putu Rina Maharani, MBA selaku Kepala Sub Divisi Monitoring dan Evaluasi Beasiswa LPDP memberikan sambutan dan membuka secara resmi kegiatan ini secara daring. Dalam sambutannya, ia menyampaikan berbagai hal terkait dengan kendala mahasiswa yang biasa terjadi dalam proses menulis sampai dengan publikasi artikel ilmiah dan mengingatkan untuk terus bangkit ketika menghadapi kegagalan.
“Tiga poin besar dalam proses publikasi biasanya adalah terkait dengan penggalian ide, menjalin pola komunikasi dengan supervisor dan resiliensi. Kegagalan dan penolakan dalam proses mempublikasikan artikel ilmiah adalah hal yang wajar, tapi bagaimana cara untuk terus bangkit, dapat mengevaluasi kesalahan sebelumnya, dan tidak menyerah adalah hal yang penting untuk dimiliki,” ujarnya.
Sementara itu, Dr Iman Rusmana menyampaikan materi publikasi secara umum, bagaimana memilih jurnal target, serta cara dalam mengidentifikasi dan menghindari jurnal predator. “Mahasiswa perlu memahami terkait etika publikasi dan mengingatkan kembali tentang pentingnya integritas akademik dalam menghasilkan karya ilmiah,” imbuhnya.
Cep Abdul Baasith Wahpiyudin, SSi dalam kesempatan itu memaparkan materi ‘Crack the Code! Writing a Scientific Paper, Start from Scratch!’. Ia membahas tentang strategi penulisan untuk pemula yang baru mulai menulis. “Dalam menulis naskah, prinsipnya adalah menulis dengan efektif dan bagaimana cara kita untuk menyusun good manuscript,” tambahnya.
Materi selanjutnya diisi Dr Ridi Arif yang membimbing para peserta workshop untuk mengenal lebih dalam tentang metode meta-analysis di penelitian kuantitatif, serta memberikan praktik tutorial meta-analysis secara langsung.
Setelah materi, peserta memasuki sesi FGD ke dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan rencana publikasi mereka masing-masing. Sesi FGD diikuti dengan penuh antusias oleh para peserta. Kelompok yang terpilih maju untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka dan memperoleh doorprize. (HBL/Rz)