Tanggapi Keluhan Warga Desa Kondangjajar, Mahasiswa IPB University Kenalkan Budi Daya Nila Sistem Bioflok
Menanggapi keluhan dari para pembudi daya ikan lele di RW 08 Desa Kondangjajar mengenai hasil penjualan ikan nila yang tidak sesuai harapan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University memberikan solusi. Hal itu dilakukan dengan mengadakan sosialisasi sistem budi daya bioflok untuk ikan nila kepada kelompok pembudi daya ikan di Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Nila merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dibudidayakan karena dapat tumbuh di lahan dan sumber air yang terbatas serta memiliki cara budi daya yang relatif mudah. Namun, pembudi daya pemula sering mengeluhkan hasil penjualan ikan nila yang tidak sebanding dengan modal yang dibutuhkan, karena sifat ikan nila yang rakus. Selain itu, pembudi daya juga sering menghadapi masalah seperti ikan yang mudah terserang penyakit dan memiliki nafsu makan yang rendah.
“Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa KKNT Inovasi IPB University dari Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan melaksanakan sosialisasi pemanfaatan probiotik dalam sistem bioflok untuk meningkatkan produktivitas hasil panen ikan nila,” ujar Aqila Fadiya Irawan, mahasiswa KKNT Inovasi Desa Kondangjajar.
Aqila menjelaskan, budi daya ikan dengan sistem bioflok sendiri merupakan sistem budi daya ikan yang memanfaatkan mikroorganisme baik dalam media budi daya ikan. Beberapa manfaat sistem bioflok antara lain mampu menjaga mutu air, menekan senyawa beracun, serta menekan perkembangan bakteri patogen yang merugikan sehingga dapat meningkatkan produktivitas hasil panen dan efisiensi biaya produksi.
“Kegiatan sosialisasi pemanfaatan probiotik dalam sistem bioflok pada budi daya ikan lele dilakukan di rumah Kepala Dusun Cikaler yang merupakan ketua kelompok pembudi daya ikan Mina Mandiri. Kegiatan ini melibatkan pembudi daya ikan dan petani di Dusun Cikaler sebagai peserta,” ungkap Aqila.
Ia berharap kegiatan sosialisasi tersebut dapat menjadi solusi dalam budi daya ikan nila serta dapat meningkatkan kesejahteraan dan penghasilan pembudi daya. “Kegiatan penyuluhan kegiatan budi daya ikan nila diakhiri dengan sosialisasi aplikasi Digitani kepada perwakilan masyarakat,” imbuhnya. (*/Lp)