Sekolah Pascasarjana IPB University Gelar Koordinasi Persiapan dan Penyegaran Kuliah Filsafat Sains

Sekolah Pascasarjana IPB University Gelar Koordinasi Persiapan dan Penyegaran Kuliah Filsafat Sains

Sekolah Pascasarjana IPB University Gelar Koordinasi Persiapan dan Penyegaran Kuliah Filsafat Sains
Berita

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University menggelar pertemuan koordinasi persiapan dan penyegaran mata kuliah Filsafat Sains di Kampus IPB Baranangsiang, Bogor.

Mata kuliah Filsafat Sains wajib diambil oleh mahasiswa program doktor di SPs IPB University yang merupakan pengkajian pengetahuan dan sains secara luas yang mencakup epistemologi (logika, ontologi, aksiologi, teleologi), etika, estetika dan pembahasan peranan ilmu pengetahuan teknologi dan seni (ipteks) dan moralitas dalam kehidupan untuk mencari kebenaran demi kemaslahatan umat manusia.

Hadir dalam kegiatan dari SPs IPB University, Prof Dodik Ridho Nurrochmat (Dekan), Prof Yusli Wardiatno (Wakil Dekan Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni), Prof Titi Candra Sunarti (Wakil Dekan Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan), Prof Indra Jaya (Koordinator Mata Kuliah Filsafat Sains), serta dosen pengajar mata kuliah Filsafat Sains. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Prof Dodi Nandika, Prof Neviaty P Zamani, Prof Herry Purnomo, dan Prof Imas Sitanggang.

Prof Dodik Ridho Nurrochmat dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran dosen pengajar mata kuliah Filsafat Sains serta dedikasinya terkait pengembangan ilmu filsafat sains di SPs IPB University. Ia menambahkan terkait mahasiswa baru pada semester gasal 2024/2025 ini mengalami peningkatan terutama untuk program doktor.

“Tentu saja dengan peningkatan mahasiswa baru ini akan lebih banyak mahasiswa doktor yang mengambil mata kuliah Filsafat Sains pada semester pertama ini,” ujarnya.

Sementara itu, Prof Indra Jaya menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk menyegarkan pemahaman mengenai mata kuliah Filsafat Sains sekaligus mempersiapkan perkuliahan untuk semester gasal 2024/2025. Melalui penyegaran ini, diharapkan waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk menekankan aspek-aspek esensial yang akan membantu mahasiswa lebih siap dalam melakukan penelitian, sehingga studi mereka dapat berjalan lebih lancar.

“Pada kegiatan ini kita memfokuskan pada riset fundamental dan riset aksi. Selain itu, kita perlu amati perkembangan baru di bidang knowledge generation melalui pendekatan transdisiplin, lintas disiplin dan terakhir tentang perkembangan artificial intelligence (AI) yang dapat kita diskusikan bersama untuk mata kuliah Filsafat Sains,” jelasnya. (HBL/Rz)