Sekolah Pascasarjana IPB University Evaluasi Pelaksanaan Perkuliahan Program Profesi Insinyur

Sekolah Pascasarjana IPB University Evaluasi Pelaksanaan Perkuliahan Program Profesi Insinyur

Sekolah Pascasarjana IPB University Evaluasi Pelaksanaan Perkuliahan Program Profesi Insinyur
Berita

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University mengadakan evaluasi pelaksanaan perkuliahan Program Studi (Prodi) Program Profesi Insinyur (PPI) di D’Sawah, Bogor (1/8). Kegiatan ini membahas evaluasi perkuliahan semester genap tahun akademik 2023/2024 serta merumuskan rencana perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2024/2025.

Prof Titi Candra Sunarti, Wakil Dekan SPs IPB University bidang Sumberdaya Kerjasama dan Pengembangan menyampaikan bahwa IPB University telah menyelenggarakan PPI berdasarkan Surat Keputusan Rektor IPB No 203/IT3/PP/2019 dengan mandat menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan yang mencukupi dalam bidang pendidikan tinggi profesi insinyur. Adapun lulusan Prodi PPI sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) berada pada level 7 (profesi) dengan gelar profesi Insinyur (Ir).

“Saat ini Prodi PPI menawarkan 7 bidang jurusan keinsinyuran, yaitu pertanian dan hasil pertanian, perikanan dan kelautan, peternakan, kehutanan, industri pertanian, sipil dan lingkungan, serta sains terapan,” ujarnya.

Ketua Prodi PPI IPB University, Prof Romli menjelaskan bahwa saat ini Prodi PPI telah meluluskan 722 orang melalui jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang berasal dari berbagai bidang keinsinyuran hayati.

“Calon mahasiswa di Prodi PPI untuk program reguler dapat diikuti oleh para fresh graduate dari sarjana bidang keteknikan, termasuk untuk lulusan sarjana dengan gelar sarjana pendidikan (SPd) maupun sarjana sains (SSi) bidang keteknikan,” jelasnya.

Untuk memastikan mahasiswa reguler dapat lulus tepat waktu, menurut Prof Romli, perlu adanya finalisasi proposal praktik keinsinyuran pada akhir semester pertama. “Pelaksanaan praktik keinsinyuran harus dengan arahan dari dosen pembimbing dengan mengedepankan kegiatan praktik keinsinyuran, bukan menjelaskan sistem di industri. Hal ini untuk membedakan mahasiswa praktik keinsinyuran dan praktik lapang,” lanjutnya.

Sementara itu, Deasy Kartika Rahayu Kuncoro, ST, MT selaku Sekretaris Prodi PPI menyampaikan bahwa perkuliahan Prodi PPI dilaksanakan secara blended learning dan/atau hybrid learning. Blended learning merupakan kombinasi pembelajaran sinkron (luring), asinkron (berbasis moodle) dan daring (tatap muka via Zoom atau lainnya. “Hybrid learning merupakan kombinasi pembelajaran luring dan daring yang dilaksanakan bersamaan dalam waktu bersamaan,” ujarnya. (HBL/Lp)