Menyoroti Best Practice IPB University dalam Penerimaan Mahasiswa Baru

Menyoroti Best Practice IPB University dalam Penerimaan Mahasiswa Baru

Menyoroti Best Practice IPB University dalam Penerimaan Mahasiswa Baru
Berita

Kebijakan penghapusan jurusan di SMA yang menjadi bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka akan disusul dengan prosedur pemilihan mata pelajaran (matpel) pilihan sesuai minat dan bakat untuk mendukung pendidikan lanjutan mereka di masa depan.

Menyinggung kebijakan tersebut, Dr Utami Dyah Syafitri, Direktur Administrasi Pendidikan dan Penerimaan Mahasiswa Baru (APPMB) IPB University, memberikan gambaran mendalam tentang praktik terbaik (best practice) dalam penerimaan mahasiswa baru di IPB University. Ia juga menyoroti bagaimana perubahan dalam sistem pendidikan dan penerimaan dapat mempengaruhi pengembangan karier siswa di perguruan tinggi.

Hal tersebut ia sampaikan dalam Webinar Penghapusan Jurusan di SMA/MA terhadap Pengembangan Karier di Perguruan Tinggi, yang diselenggarakan oleh Direktorat SMA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI secara daring pada Kamis, (1/8).

Dr Utami menyebut, “Di IPB University, evolusi penerimaan mahasiswa baru sejak 2009 mencakup jalur rapor, jalur tes, dan jalur mandiri.” Lebih lanjut ia menjelaskan proses pendidikan di IPB meliputi 44 program studi sarjana (S1), termasuk program studi baru seperti Kecerdasan Buatan, Smart Agriculture, dan Bioinformatika. Untuk pendidikan vokasi, sebutnya, IPB University juga menawarkan 16 program studi sarjana terapan (D4). Khusus mahasiswa sarjana akan mendapatkan Program Kompetensi Umum (PKU) di tahun pertama.

“IPB University mengikuti jalur pemerintah seperti SNBP, SNBT, dan Afirmasi Dikti, serta menyediakan jalur mandiri yang bervariasi, termasuk jalur Ketua OSIS, Prestasi Internasional Nasional (PIN), Seleksi Mandiri (SM-IPB), Beasiswa Utusan Daerah (BUD), dan Kelas Internasional,” sebutnya.

Dalam presentasinya, Dr Utami mengungkapkan, “Tahun 2023, IPB University menerapkan machine learning dengan regresi logistic biner untuk memprediksi peluang diterimanya siswa, menggunakan indikator seperti rekam jejak/indeks sekolah, pilihan program studi, peringkat siswa, prestasi, serta nilai rata-rata mata pelajaran MIPA selama lima semester,” terangnya.

Untuk tahun 2024, Dr Utami menjelaskan, IPB University akan mengintegrasikan penerapan Kurikulum Merdeka untuk jalur rapor, membuka peluang bagi siswa dari SMA IPS meskipun sebagian besar program studi di IPB University berfokus pada MIPA.

“Tingkat keberhasilan mahasiswa di IPB University baik, dengan lulus tepat waktu dan berprestasi baik di bidang IPA maupun IPS, selama memiliki kemampuan kuantitatif yang kuat,” tutupnya. (MW/Rz)