Mahasiswa MSP IPB University Deep Dive ke Dunia Budi Daya Laut di Balai Sea Farming PKSPL

Mahasiswa MSP IPB University Deep Dive ke Dunia Budi Daya Laut di Balai Sea Farming PKSPL

Mahasiswa MSP IPB University Deep Dive ke Dunia Budi Daya Laut di Balai Sea Farming PKSPL
Student Insight

Sebanyak 27 orang akademisi IPB University, terdiri dari mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan (tendik) di Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) melakukan kunjungan studi ke Balai Sea Farming Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University.

Kunjungan tersebut menjadi salah satu rangkaian kegiatan Summer Course Highland to Ocean, inisiasi Departemen MSP IPB University. Sepuluh orang peserta di antaranya adalah mahasiswa internasional dari Timor Leste, Madagaskar, Kepulauan Solomon, Papua Nugini, Fiji, Komoro, dan Kanada. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan dan pemahaman langsung kepada mahasiswa mengenai praktik budi daya laut yang berkelanjutan.

Dr Majariana Krisanti, menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian integral dari kurikulum summer course yang digelar MSP IPB University. “Dengan mengunjungi Balai Sea Farming PKSPL IPB University, mahasiswa dapat menghubungkan teori yang telah dipelajari di kelas dengan praktik nyata di lapangan,” ujarnya.

Selama kunjungan, mahasiswa tidak hanya melihat dari dekat berbagai jenis komoditas laut yang dibudidayakan, tetapi juga berinteraksi langsung dengan para teknisi dan pengelola Balai Sea Farming. Mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai berbagai aspek budi daya laut, mulai dari konsep sea farming, pemilihan lokasi, persiapan lahan, hingga pemasaran hasil budi daya.

Ibrahim Tamou, salah satu peserta mahasiswa dari Komoro, mengaku sangat antusias dengan kunjungan ini karena sesuai dengan fokus penelitian yang akan dilakukannya. “Kunjungan ini membuka mata saya tentang kompleksitas kegiatan budi daya laut. Saya menyadari bahwa untuk menjadi seorang pengelola sumber daya perairan yang baik, kita harus memiliki pengetahuan yang komprehensif, mulai dari aspek teknis hingga aspek sosial ekonomi,” ungkapnya.

Heru F Arafat, staf Divisi Science Techno Park (STP) PKSPL IPB University, menjelaskan bahwa konsep sea farming berawal dari kerja sama antara IPB University dan Pemerintah DKI Jakarta, dalam hal ini adalah PKSPL dan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) pada tahun 2024.

“PKSPL IPB University diberikan izin untuk mengelola kawasan perairan di Pulau Semak Daun seluas 13 hektare dan sudah melakukan banyak kajian dan juga pemberdayaan kepada masyarakat Pulau Panggang. Saat ini, kami sedang mengembangankan teknologi budi daya lobser untuk mencapai ukuran ekspor, yaitu di atas 200 gram,” ujarnya. (*/Rz)