Mahasiswa KKNT Inovasi Sosialisasikan IPB Digitani dan Agricount ke Kelompok Tani Desa Pasir Tanjung

Mahasiswa KKNT Inovasi Sosialisasikan IPB Digitani dan Agricount ke Kelompok Tani Desa Pasir Tanjung

Mahasiswa KKNT Inovasi Sosialisasikan IPB Digitani dan Agricount ke Kelompok Tani Desa Pasir Tanjung
Student Insight

Mahasiswa IPB University yang sedang menjalankan kegiatan pengabdian Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi melakukan sosialisasi aplikasi IPB Digitani dan Agricount melalui program Agridifa di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Melalui program Agridifa, mahasiswa KKNT Inovasi memberikan wawasan, edukasi, dan praktik secara langsung mengenai aplikasi IPB Digitani dan Agricount.

Rava Raisha Putra, Koordinator KKNT Inovasi Desa Pasir Tanjung mengatakan bahwa timnya memperoleh informasi terkait kendala dan permasalahan pertanian serta perkebunan yang dialami oleh kelompok tani setempat. Menurutnya, petani mengalami kebingungan ketika ada permasalahan-permasalahan yang langka atau baru terkait pertanian dan perkebunan. Mereka belum terbiasa menghadapi masalah tersebut.

Selain itu, para petani Desa Pasir Tanjung juga menghadapi permasalahan terkait optimalisasi lahan pertanian, sehingga diperlukan solusi agar memperoleh hasil maksimal dengan usaha minimal.

“Hal ini membuat kegiatan pertanian dan perkebunan yang dilakukan petani belum optimal. Petani merasa kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan yang sedang dihadapinya,” ujar Rava.

Di waktu bersamaan, ia menambahkan bahwa kelompok tani belum memiliki sarana untuk memperoleh informasi terkait pertanian dan perkebunan, sehingga diperlukan sarana untuk menghubungkan petani ke sumber informasi serta sarana untuk optimalisasi kegiatan terkait pertanian dan perkebunan. Oleh karena itu, ia dan tim menyelenggarakan program sosialisasi aplikasi IPB Digitani dan Agricount, dengan nama program Agridifa.

“Aplikasi IPB Digitani merupakan jawaban untuk permasalahan kurangnya informasi mengenai kegiatan pertanian dan perkebunan. Melalui IPB Digitani, petani dapat menanyakan permasalahan yang dihadapi kepada para pakar IPB University,” ujar Rava.

Ia menambahkan, “Aplikasi Agricount merupakan jawaban untuk permasalahan optimalisasi kegiatan pertanian dan perkebunan. Melalui Agricount, petani dapat terhindar dari permasalahan underestimate dan overestimate mengenai penanaman bibit, sehingga kegiatan pertanian dan perkebunan menjadi lebih optimal.”

Program Agridifa mendapat sambutan positif dari Kelompok Tani Desa Pasir Tanjung. Kegiatan ini memudahkan petani untuk memperoleh informasi yang valid dan akurat mengenai permasalahan pertanian dan perkebunan. “Harapannya, program kerja semacam ini dapat berlanjut untuk mempermudah petani dalam memahami fitur terbaru aplikasi IPB Digitani dan Agricount,” sebut Rava. (*/Rz)