LRI i-MAR Jadi Tuan Rumah Kunjungan Prof Huasheng Hong, Guru Besar ICM Xiamen University ke IPB University

LRI i-MAR Jadi Tuan Rumah Kunjungan Prof Huasheng Hong, Guru Besar ICM Xiamen University ke IPB University

LRI i-MAR Jadi Tuan Rumah Kunjungan Prof Huasheng Hong, Guru Besar ICM Xiamen University ke IPB University
Berita

Sebagai bagian dari penguatan kerja sama yang sudah lama terjalin dengan Xiamen University (XMU), Lembaga Riset Internasional Kemaritiman, Kelautan dan Perikanan (LRI i-MAR) mengundang Prof Huasheng Hong, pakar senior dalam teori dan praksis pengelolaan pesisir terpadu atau integrated coastal management (ICM) ke IPB University (6-7/8).

Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penyelenggaraan Strategic Lecture secara hybrid di Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Kampus IPB Dramaga dan Collaborative Meeting bersama kolega Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK) IPB University (6/8).

Selain dengan Departemen MSP, i-MAR bekerja sama dengan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) dalam pelaksanaan Strategic Lecture ini yang dihadiri oleh mahasiswa pascasarjana di lingkup FPIK maupun peserta lain dari luar seperti dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Kepala LRI i-MAR IPB University, Prof Luky Adrianto menyampaikan dalam pembukaan bahwa kegiatan ini menjadi kesempatan untuk terlibat dengan pakar terkemuka dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pembelajaran mengenai pengelolaan pesisir terpadu melalui pengalaman praktis dari XMU.

Kegiatan dilanjutkan dengan Courtesy Meeting yang dipimpin oleh Prof Luky Adrianto dan dihadiri Prof Fredinan Yulianda (Dekan FPIK), Prof Ario Damar (Ketua
Program Studi/Prodi S3 Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan/SPL), Dr Zairion (Ketua Prodi S2 SPL), Dr M Mukhlis Kamal (Ketua Prodi S2 Pengelolaan Sumberdaya Perairan/SDP), Dr Kustiariyah, dan Dr Ayu Ervinia.

Prof Fredinan Yulianda sebagai Dekan FPIK IPB University menyampaikan bahwa yang dilakukan dosen tidak hanya mengajar di kelas, namun melaksanakan tridarma perguruan tinggi, yakni selain pendidikan juga dilakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Mahasiswa berkesempatan untuk ke luar negeri sehingga membuka peluang untuk melakukan kolaborasi,” ujarnya.

Prof Luky Adrianto sebagai host courtesy meeting ini menambahkan bahwa ide kolaborasi antara XMU dan IPB University di antaranya adalah student exchange, staff mobility, sandwich program, joint-workshop, joint-summer course, dan research collaboration.

Sementara itu, Prof Hong menjelaskan bahwa ia berpengalaman untuk penelitian di bidang karbon pada mangrove dan lamun di Tiongkok. Ia juga menyinggung rencana kerja sama yang akan dilakukan kedua institusi. “Penandatanganan perpanjangan perjanjian kerja sama antara XMU dan IPB University yang akan diselenggarakan pada November 2024 penekanannya pada bidang minat kajian pesisir dan kelautan,” imbuhnya.

Ruang lingkup kerja sama akan mencakup riset dan akademik di bidang kajian keanekaragaman hayati perairan, sumber daya perikanan, manajemen pengurangan polusi berbasis konektivitas darat dan laut, penelitian karbon biru, dan program akademik kelautan seperti program internasional interdisipliner, didukung oleh beberapa hibah yang tersedia seperti Beasiswa Pemerintah Kelautan Tiongkok, beasiswa XMU, dan lainnya.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Prof Hong juga berkesempatan untuk mengunjungi salah satu ICM Site di Indonesia yaitu Ketapang Mangrove Ecosystem Park yang berlokasi di Kabupaten Tangerang, Banten (7/8). Pada kunjungan tersebut tim i-MAR/PKSPL IPB University dan Prof Hong diterima oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang yang diwakili oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan. (DY/LA/Rz)