Langkah Internasionalisasi Program Studi Konservasi Biodiversitas Tropika IPB University

Langkah Internasionalisasi Program Studi Konservasi Biodiversitas Tropika IPB University

Langkah Internasionalisasi Program Studi Konservasi Biodiversitas Tropika IPB University
Berita

Program Studi (Prodi) Konservasi Biodiversitas Tropika (KVT) IPB University di bawah Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan), menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian alam di tingkat global. Tidak hanya aktif dalam penelitian dan pendidikan, KVT juga aktif menjangkau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi.

Dalam sebulan terakhir (14 Juli-11 Agustus 2024), KVT IPB baik dosen dan mahasiswanya, menorehkan prestasi internasional dengan terlibat aktif dalam tiga event internasional.

Belum lama ini, dua mahasiswa S2 KVT IPB University, Raditya Hafizhan Syaputra (Ketua Himpunan Mahasiswa KVT-Contoures) dan Andi Anisya Anindya menjadi delegasi dalam 2nd Annual Field Course in Conservation Biology and Global Health pada 14-31/7. Program kolaboratif ini melibatkan Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB University dengan Central Oregon Community College (COCC).

Kegiatan tersebut juga didukung oleh Center for Southeast Asia and Diasporas University of Washington, American Institute for Indonesian Studies (AIFIS), One Earth Institute, Washington National Primate Research Center dan Center for Global Field Study University of Washington.

Berlokasi di Cagar Alam Pangandaran, bersama peserta nasional dan asing lainnya, kedua mahasiswa IPB University itu memberikan edukasi kepada siswa SD tentang pentingnya melestarikan biodiversitas tropika dan dampaknya terhadap kesehatan global. Tak hanya itu, mereka juga memfasilitasi diskusi tentang praktik konservasi yang baik dan gaya hidup sehat, serta menyelenggarakan kontes seni bertema konservasi.

“Pengalaman di field course ini benar-benar membuka mata saya tentang pentingnya konservasi di lapangan. Saya melihat langsung bagaimana ilmu yang saya pelajari di kelas dapat diterapkan untuk menjaga alam”, ujar Raditya. Baginya, program edukasi ini berhasil menumbuhkan kesadaran lingkungan dan komitmen terhadap konservasi di kalangan generasi muda.

Di Kuching Sarawak, Malaysia, KVT IPB University unjuk gigi di 10th World Congress of Herpetology (WCH10) 2024 (5-9 Agustus 2024). Prof Mirza Dikari Kusrini dan lima mahasiswanya, yaitu Rizky Tohir dan Arief Mahmud (S3) serta Morgan Wayne Sawaki, Alienda Fauzia dan Nur Adha Mutiaradita (S2), menyebarluaskan hasil penelitian mereka di bidang herpetologi.

“Keikutsertaan mahasiswa dalam konferensi internasional merupakan kesempatan emas untuk mendapatkan akses ke pengetahuan terkini di bidang herpetologi, menjalin kerja sama, mengasah kemampuan komunikasi ilmiah dalam bahasa Inggris, mendapatkan umpan balik dari para ahli, dan mendapatkan inspirasi untuk penelitian mereka,” ungkap Prof Mirza, yang dikenal sebagai pencetus Gerakan Observasi Amfibi Reptil Kita (GO ARK), sebuah gerakan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap amfibi dan reptil Indonesia.

Di bawah bimbingan Prof Mirza Dikari Kusrini, Guru Besar IPB University dalam bidang Ekologi dan Konservasi Herpetofauna, keikutsertaan ini menunjukkan kiprah KVT terhadap penelitian, pendidikan, dan konservasi amfibi dan reptil di tingkat global.

Masih di Kuching Sarawak, KVT IPB University juga mengikuti International Conference on Responsible Tourism and Hospitality (ICRTH) 2024 (7-11 Agustus 2024). Memiliki peminatan di bidang konservasi biodiversitas tropika dan manajemen ekowisata dan jasa lingkungan (MEJ), KVT IPB University mengirimkan dua dosennya (Prof Yanto Santosa, Ketua Prodi KVT sebagai Distinguished Guest dan Dr Arzyana Sunkar, Sekretaris Prodi KVT sebagai Invited Speaker dan Juri Responsible Tourism Award South-East Asia). Kedua dosen turut didampingi dua mahasiswa, Lenny Yusrini (S3) sebagai Co-chair event ini dan Siti Khafidzah Mufti (S2) sebagai presenter.

Pada pidatonya, Prof Yanto Santosa menyampaikan, “Industri pariwisata merupakan salah satu industri strategis dan sangat prospektif, sehingga peran akademisi serta praktisi dapat menjadi rujukan penting bagi ilmu pengetahuan, birokrasi dan pengusaha di bidang wisata.”

Menurut Prof Yanto, KVT IPB University, sebagai program studi terdepan dalam bidang biodiversitas tropika, ekowisata, dan jasa lingkungan, berkomitmen untuk mendorong implementasi responsible tourism di tingkat global, dengan melestarikan biodiversitas yang menawarkan pengalaman unik dan mendukung kehidupan masyarakat lokal. Kehilangan biodiversitas merupakan ancaman serius bagi industri pariwisata, karena mengurangi daya tarik alam dan mengancam kelangsungan ekosistem.

“Keterlibatan aktif KVT IPB University dalam berbagai kegiatan internasional membuktikan bahwa program studi ini memegang peranan penting dalam memperkuat upaya konservasi tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga global. Melalui riset, pendidikan, dan aksi nyata, KVT IPB University terus berupaya untuk berinovasi dan berkolaborasi dalam menjaga kelestarian biodiversitas tropika serta mengembangkan ekowisata dan jasa lingkungan untuk generasi saat ini dan mendatang,” tandasnya. (*/Rz)