IPB University Tingkatkan Kebersihan dengan Lomba Toilet Bersih: Langkah untuk Generasi Mendatang
Sebagai kampus yang dikenal dengan sebutan “kampus hijau”, IPB University terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kebersihan lingkungan. Salah satu wujud komitmen tersebut adalah dengan mengadakan lomba toilet bersih yang diselenggarakan oleh Agrianita IPB University.
Penjurian lomba ini dilakukan pada 22 Agustus, bekerja sama dengan Intercipta. Sebanyak 703 toilet dari berbagai Fakultas/Sekolah dan Program Pendidikan Kompetensi Umum (PPKU) dinilai dalam lomba ini. Terdapat 7 juri dari Intercipta yang didampingi oleh panitia dari Agrianita serta Direktorat Umum dan Infrastruktur (DUI) IPB University.
“Penjurian ini terlaksana berkat prakarsa ibu-ibu Agrianita IPB University. Saya rasa, kebersihan toilet adalah hal pertama yang kita perhatikan saat berbicara tentang kebersihan lingkungan,” ungkap Prof Agus Purwito, Sekretaris Institut IPB University.
Ia menekankan pentingnya upaya dari setiap unit untuk menjaga kebersihan toilet. “Kita juga harus saling mengingatkan, salah satunya melalui lomba toilet bersih seperti ini. Untuk menjaga kebersihan toilet secara berkelanjutan, perlu diadakan penilaian secara berkala,” ujar Prof Agus.
Selain itu, Prof Agus menambahkan bahwa standar kebersihan perlu ditetapkan agar persepsi mengenai kebersihan toilet di seluruh IPB University bisa seragam. “Semoga kegiatan ini berjalan dengan baik sehingga kebersihan toilet kita selalu terjaga,” tutupnya.
Ketua Agrianita IPB University, Retna Widayawati, yang akrab disapa Neno, menegaskan bahwa tujuan dari lomba ini bukan sekadar mencari pemenang, melainkan juga sebagai upaya untuk menentukan standar kebersihan toilet di IPB University.
“Fokus kami bukan pada hasil akhir, tetapi kami juga ingin mengetahui standar baku toilet IPB University berdasarkan data hasil penjurian bersama Intercipta. Dari data tersebut, kami akan menyusun panduan untuk kebersihan toilet di IPB University,” jelas Neno.
Lebih lanjut, Neno mengatakan bahwa data dari Intercipta akan digunakan untuk memberikan rekomendasi, terutama jika ditemukan masalah serius, seperti toilet yang sudah tidak layak pakai. “Toilet yang sudah tidak layak akan segera ditangani agar tidak membahayakan pengguna. IPB University tidak hanya memperhatikan kebersihan, tetapi juga keamanan dan kenyamanan,” tambahnya.
Neno berharap lomba toilet bersih ini dapat menjadi contoh baik bagi generasi mendatang. “Apa yang kita lakukan hari ini adalah langkah luar biasa untuk IPB University, dan semoga generasi selanjutnya bisa mencontoh langkah baik ini,” tutupnya. (Lp)