Inovasi Rumpon Ijuk: Sinergi Akademisi IPB University, Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Aceh dan Pemerintah

Inovasi Rumpon Ijuk: Sinergi Akademisi IPB University, Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Aceh dan Pemerintah

Berita

Tani Nelayan Center (TNC) IPB University bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Aceh, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar (UTU), Universitas Malikussaleh (Unimal) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat sukses mengadakan kegiatan pra-kick off meeting, koordinasi dan sosialisasi mengenai implementasi teknologi rumpon ijuk dan pemetaan rantai pasok perikanan di Provinsi Aceh (14/8).

Acara dilakukan di Ruang Senat Teuku Umar, UTU. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Aceh Hertha Bastiawan, Rektor UTU Prof Ishak, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Barat Marhaban, MSi beserta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) serta Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Aceh Barat.

Selain itu, turut hadir tim peneliti UTU (Hafinuddin, MSc, Dr Muhammad Rizal, Ikhsanul Khairi, MSi, Afdhal Fuadi, MSi, dan Samsul Bahri, MSi), Kepala Tim Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (Hendy Hadiyan), Manajer Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (Syafiqar Nabil), Panglima Laot Lhok, dan kelompok usaha bersama di berbagai daerah di Aceh Barat.

Adapun narasumber adalah Wakil Kepala TNC IPB University dan juga dosen IPB University di Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Dr Roza Yusfiandayani, Asisten Direktur Kewirausahaan sekaligus dosen Departemen Ekonomi Syariah IPB University, Dr M Iqbal Irfany, serta dosen Unimal yang juga peneliti sosiologi pesisir Dr Mursyidin.

“Bank Indonesia siap mendukung penuh kegiatan sinergi antara akademisi dan pemerintah untuk mengurangi inflasi di Provinsi Aceh,” ujar Hertha Bastiawan.

Marhaban, MSi selaku Sekda Aceh Barat menyampaikan bahwa pihaknya sangat senang dengan adanya teknologi rumpon ijuk untuk diimplementasikan di Aceh Barat. Ia juga sangat mendukung agar rumpon ijuk dapat diimplementasikan selain di Aceh Barat.

Hal senada disampaikan Rektor UTU yang juga senang adanya sinergi ini. Ia berharap dari program ini bisa terus bersinergi dan berkelanjutan. “Semoga dapat menghasilkan regulasi dalam pemanfaatan rumpon sehingga dapat berkelanjutan,” harapnya.

Dr Roza menyampaikan, inovasi rumpon ijuk merupakan inovasi dari kolaborasi Universitas Teuku Umar dan IPB University sejak tahun 2016. Rumpon ijuk dapat diimplementasikan karena dapat meningkatkan hasil tangkapan dan efisiensi bahan bakar minyak (BBM).

Sosialisasi mengenai rumpon ijuk dan mengenai rantai pasok perikanan dihadiri oleh 20 orang panglima laot dan KUB. Nelayan sangat antusias dengan kegiatan ini. Dr Roza berharap para nelayan yang hadir dapat menggunakan rumpon ijuk sebagai untuk alat bantu penangkapan sehingga produktivitas nelayan dapat meningkat.

“Semoga sinergi kerja sama antara akademisi, pemerintah daerah dan Bank Indonesia dapat memberikan kebermanfaatan bagi panglima laot dan KUB serta perekonomian nelayannya,” tandasnya. (*/Rz)