Fakultas Peternakan IPB University Gelar Pelatihan Kesejahteraan Hewan Ternak
Program Pascasarjana Fakultas Peternakan (Fapet) bekerja sama dengan Laboratorium Nutrisi Daging dan Kerja (NTDK) IPB University menyelenggarakan Pelatihan Kesejahteraan Hewan Ternak, 25-26/7.
Wakil Dekan Fakultas Peternakan IPB University bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Prof Irma Isnafia menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat diperlukan karena merupakan salah satu syarat untuk persetujuan Komisi Etik.
“Semoga pelatihan ini bisa memberikan bekal kepada kita dan mudah-mudahan nantinya apa yang kita lakukan dalam penelitian itu sesuai dengan etika penelitian yang berlaku secara internasional sehingga output akhirnya bisa kita publikasi di jurnal internasional yang bereputasi,” harapnya.
Sementara, drh Huda Shalahudin Darusman, dosen IPB University, yang hadir sebagai pembicara menjelaskan bahwa penelitian yang berkaitan dengan makhluk hidup memiliki kode etik yang harus dipenuhi oleh peneliti.
“Kita yang hadir saat ini berasal dari ilmu peternakan, perikanan, biologi, bioteknologi, semuanya yang sudah menyangkut etik. Kita bersinggungan dengan makhluk lain maupun bagian dari makhluk itu, baik jaringan maupun selnya itu tak akan lepas dari pertanyaan dan kita memiliki tanggung jawab untuk hal tersebut,” ungkap Kepala Pusat Studi Satwa Primata IPB University ini.
Selanjutnya, Dr drh Fitriya Nur Annisa Dewi, menyampaikan materi tentang persyaratan kualitas proposal untuk mendapatkan persetujuan Institutional Animal Care and Use Committee (IACUC). Ia menjelaskan secara lengkap dan rinci mulai dari definisi hewan laboratorium atau hewan coba sampai alasan harus memenuhi standar etik.
“Hal-hal tersebut sejatinya berkaitan dengan tuntutan undang-undang/peraturan atau pedoman yang berlaku di sebagian besar negara di dunia serta tekanan dan ekspektasi masyarakat awam tentang penggunaan hewan coba secara etika,” kata Dr Fitriya.
Prof Dewi Apri Astuti, Ketua Program Studi Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan IPB University mengatakan, “Dalam penelitian dengan ternak, harus selalu ingat 3R, 5 Freedom dan 5 Domain apapun perlakuannya. Ketiganya meliputi hewan yang bebas dari kelaparan dan haus, ketidaknyamanan, rasa sakit, cedera atau penyakit.”
Ia juga menyebut, hewan uji juga harus bebas untuk dapat berperilaku normal serta bebas dari ketakutan dan stres. “Selain itu, perlu pemahaman atau pengetahuan tentang manajemen pengelolaan ternak khususnya bagi peneliti, pelaksana dan teknisi. Perlu diingat juga bahwa setiap spesies mempunyai ciri khas dalam penanganan dan pengambilan data,” ujar Prof Dewi memberi kesimpulan. (Femmy/ra/Rz).