Fahutan IPB University Ajak Pemuda Berkontribusi dalam Pengelolaan Hutan dan Mitigasi Krisis Iklim

Fahutan IPB University Ajak Pemuda Berkontribusi dalam Pengelolaan Hutan dan Mitigasi Krisis Iklim

Fahutan IPB University Ajak Pemuda Berkontribusi dalam Pengelolaan Hutan dan Mitigasi Krisis Iklim
Berita

Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University kembali menggelar International Summer Course on Forestry and Environment (ForSC2024). Gelaran konferensi yang kelima ini mengangkat tema ‘The Youth Contributions in the Forest Management for Climate Crisis Mitigation’.

ForSC 2024 diikuti oleh 132 peserta dari 27 perguruan tinggi dari tujuh negara. Beberapa perguruan tinggi yang ikut serta yaitu Kyoto University, Seoul National University, Universitas Putra Malaysia, Universitas Malaysia Sabah, Universitas Tanjungpura, dan lainnya.

Summer course yang rutin diadakan setiap pertengahan tahun ini mencakup berbagai kegiatan. Mulai dari perkuliahan, study tour ke Hutan Pendidikan Gunung Walat, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dan Situ Gunung. Selain itu, terdapat juga kompetisi internasional Youth Initiative Contest (YIC).

Prof Iskandar Z Sinegar, Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Hubungan Alumni mengatakan, “Melalui kegiatan ini, kami berharap generasi muda memanfaatkan kesempatan ini secara penuh. Kami mendorong partisipasi aktif dalam setiap sesi pembelajaran, kolaborasi dengan peserta lainnya, dan keterbukaan terhadap pengalaman baru.”

“Kami yakin bahwa kontribusi pemuda dalam pengelolaan hutan dapat memainkan peran penting dalam mengatasi krisis iklim. Dengan memanfaatkan energi dan ide-ide inovatif mereka, kita dapat bekerja sama menuju solusi yang berkelanjutan untuk masa depan planet kita,” ujar Prof Iskandar.

Dr Naresworo Nugroho, Dekan Fahutan IPB University, menyampaikan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran dan partisipasi generasi muda dalam pengelolaan dan pelestarian hutan untuk mitigasi krisis iklim.

“Kami berharap pengembangan jejaring pemuda di tingkat internasional ini dapat menjadi langkah awal untuk kolaborasi dalam mencapai pengelolaan hutan dan lingkungan yang berkelanjutan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia,” ujarnya.

Dosen IPB University tersebut juga menegaskan pentingnya kelestarian hutan dalam menghadapi krisis iklim saat ini. Menurutnya, tantangan dunia kehutanan adalah masalah global yang membutuhkan solusi bersama.

Acara ini didukung oleh Tanoto Foundation, Direktorat Pendidikan Internasional IPB University, Himpunan Alumni Fahutan IPB (HA-E), Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi, serta PT Rinjani Parahita Nusantara. Study tour dalam summer course ini juga didukung oleh Hutan Pendidikan Gunung Walat, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dan Museum dan Galeri IPB Future. (MW/Rz)