Edukasi Perubahan Iklim Sejak Dini, Ini Langkah Tim KKNT Inovasi IPB University di Desa Bunder
Menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata, pendidikan lingkungan sejak dini menjadi hal yang krusial. Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University melaksanakan program ‘Sadari Perubahan Iklim Sejak Dini’.
Program ini berfokus pada pengenalan iklim, dampaknya, dan cara mitigasinya, dengan penekanan utama pada jenis sampah di tiga sekolah dasar di Desa Bunder, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan menanamkan kesadaran dan keterampilan pengelolaan sampah pada anak-anak sebagai langkah awal menuju perilaku ramah lingkungan.
Naqiya Salsabila selaku penanggung jawab program mengatakan target siswa pada program ini adalah kelas 3 dan 4 SD. Melalui presentasi multimedia, anak-anak diperkenalkan pada jenis-jenis sampah.
“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengedukasi anak-anak mengenai jenis sampah tetapi juga mengukur pemahaman mereka melalui post-test untuk mengevaluasi efektivitas program,” ujar Naqiya.
Muhammad Ichsan Hafidz, koordinator desa KKNT Inovasi mengatakan hasil dari post-test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman yang signifikan tentang jenis sampah dan cara pengelolaannya.
“Ini mengindikasikan bahwa pendekatan edukatif yang dilakukan meliputi seminar, praktik dan permainan kreatif telah berhasil meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa,” ungkapnya.
Selain sosialisasi, kegiatan juga difokuskan pada permainan edukatif dan kompetisi kreatif. Siswa aktif berpartisipasi dalam permainan seperti ‘Sorting Challenge’ melalui kartu pilah sampah yang menguji ketepatan mereka dalam memilah jenis sampah.
Kegiatan ini diakhiri dengan outbond berisi pembuatan tong sampah dari limbah galon plastik. Siswa dibagi dalam kelompok dan berpartisipasi dalam pengecatan tong sampah berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari materi yang disampaikan pada sesi sosialisasi.
Melalui inisiatif ini, tim KKNT Inovasi IPB University tidak hanya mengajarkan siswa tentang pengelolaan sampah tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, diharapkan siswa dapat menjadi agen perubahan dan membantu memerangi dampak perubahan iklim sejak usia dini. (*/Lp/Rz)