Dosen Pulang Kampung IPB University Inisiasi Pembentukan Desa Mandiri di Pandeglang

Dosen Pulang Kampung IPB University Inisiasi Pembentukan Desa Mandiri di Pandeglang

Dosen Pulang Kampung IPB University Inisiasi Pembentukan Desa Mandiri di Pandeglang
Berita

Tim Dosen IPB University di Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) memberikan pelatihan untuk nelayan di Desa Cikiruhwetan, Kabupaten Pandeglang, Banten (7/8). Kegiatan ini merupakan upaya inisiasi pembentukan Desa Nelayan Mandiri di Desa Cikiruhwetan melalui program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam).

Pelatihan dilaksanakan di Gedung TPI Cikeusik Kabupaten Pandeglang. Kegiatan ini dihadiri oleh 30 peserta yang terdiri atas nelayan, istri nelayan dan petugas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Cikeusik. Tim dosen yang terlibat yakni Dr Yopi Novita, Dr Wazir Mawardi, Dr Sugeng H Wisudo, Dr Budhi H Iskandar, Dr Vita R Kurniawati, dan Dwi Putra Yuwandana, SPi, MSi.

Ketua tim Dospulkam IPB University, Dr Yopi Novita mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan rencana strategis Pemerintah Provinsi Banten yang merencanakan terwujudnya Pelabuhan Perikanan Banten Selatan Terpadu, dengan tumbuhnya aktivitas ekonomi masyarakat pesisir, meningkatnya kinerja pembangunan kelautan dan perikanan dan penataan kawasan kumuh.

Ia mengurai, materi pelatihan meliputi pengoperasian alat tangkap berwawasan lingkungan, manajemen usaha perikanan, dan upaya mitigasi risiko.

“Materi tentang pengoperasian alat tangkap berwawasan lingkungan diharapkan mampu meningkatkan kesadaran nelayan untuk mau menggunakan dan mengoperasikan alat tangkap yang tidak merusak sumber daya ikan dan lingkungan, sehingga ketersediaannya tetap berkelanjutan,” kata Dr Yopi.

Adapun, lanjutnya, materi tentang manajemen usaha perikanan diberikan dengan harapan agar nelayan menjadi sentra pertumbuhan aktivitas ekonomi di pesisir. Terakhir, materi tentang upaya mitigasi risiko, diberikan dalam upaya mendukung keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mengingat daerah penangkapan ikan nelayan di Desa Cikiruhwetan adalah perairan Samudera Hindia.

Mengawali acara, Sekretaris Desa (Sekdes) Cikeruhwetan, Riki Repangga, SIP menyampaikan bahwa kesadaran nelayan akan pentingnya keselamatan di lingkungan kerja masih sangat minim. Beberapa kejadian kecelakaan di laut (lakalaut), di antaranya mengakibatkan nelayan meninggal akibat tenggelam.

“Saat kejadian, tidak tersedia life jacket di atas kapal. Padahal beberapa waktu lalu, para nelayan mendapat bantuan life jacket. Akan tetapi, life jacket tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya,” ungkapnya.

Selanjutnya, pelatihan dibuka oleh Kepala Kantor Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Wilayah Selatan, Imam Budiono, SE. Dalam pembukaannya, ia menyampaikan bahwa nelayan Desa Cikiruhwetan harus dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan usaha penangkapan ikan yang efektif dan efisien.

Masih menurut Imam, para nelayan juga harus tanggap bencana karena potensi kelautan dan perikanan di Banten sangat besar. “Oleh karena itu, keberadaan PPI Cikeusik dapat dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin,” tegasnya.

Di akhir kegiatan, tim Dospulkam IPB University menyerahkan bantuan berupa alat penyelamatan diri (APD) yang terdiri atas life jacket dan life ring kepada petugas PPI Cikeusik. Pemberian bantuan APD ini dimaksudkan sebagai upaya mitigasi risiko lakalaut. (*/Rz)